EUNHAE SHIPPER

EUNHAE SHIPPER

Selasa, 22 November 2011

FF|EUNHYUK|NC YADONG|STRAIGHT|I Love My Cousin, Lee Hyuk Jae.


Author                  : jewel fishy

Judul                     : I Love My Cousin, Lee Hyuk Jae.

Kategori               : NC 18, Yadong , One Shoot

Cast                       : Lee Hyuk Jae a.k.a Eunhyuk
                               Choi Ha Rim a.k.a author / YOU


annyeong haseyo readers ^^ bangapta . aku author baru nih disni. Sebelum baca, aku mau ngingetin yah .. ini kurang hot sepertinya untuk masuk kategori NC Yadong . mianhe karena ini pertama kalinya aku buat yadong . nie buat yadong aja bergetar* rasanya .. hihihi .. kalau sudah dibaca, tinggalkan jejak yah readers, comment apapun diterima  ^^ happy reading ^^



Choi Ha Rim POV

Annyeong haseyo. Aku ingin memperkenalkan diriku sendiri, keluargaku, lingkunganku, dan semua tentangku. Namaku adalah Choi Ha Rim. Aku berasal dari keluarga yang, yaaa bisa dibilang cukup, bahkan lebih dari cukup. Appaku adalah pengusaha terbesar dikota tempat aku tinggal. Eommaku adalah arsitek ternama di kota tempat aku tinggal juga. Sehingga mereka selalu sibuk dengan pekerjaan mereka tanpa pernah memperhatikanku. Mereka berdua memiliki ego yang sangat tinggi, emosional, dan tidak pernah mau mengalah. Mereka selalu mempunyai pendapat yang berbeda. Mereka tidak pernah berhenti berdebat, selalu saja pertengkaran terjadi diantara mereka. Entah itu membahas tentang pekerjaan mereka, tentang aku, tentang keuangan keluarga,dan banyak hal lain. Aku selalu menangis saat mendengar, bahkan melihat mereka berdua saling beradu mulut, beradu argument, dan tak ada satupun dari mereka yang mau mengalah. Mereka tidak malu bertengkar didepanku. Mereka terang—terangan saja beradu mulut, bahkan sesekali adu fisik, dan itupun didepanku, didepan mataku. Syukurnya aku anak tunggal, tidak punya adik. Kalau saja aku punya, mungkin aku akan pergi dari rumah ini dan mengajak adikku pergi bersamaku.

Sesekali aku punya keinginan untuk pergi dari rumah ini, dan mencari rumah sendiri, tapi aku tidak bisa. Karena aku masih bergantung pada mereka. Aku masih belum bisa mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidupku. Biaya kuliahpun aku masih minta pada mereka. Mereka hanya memberikan perhatian padaku hanya sebatas uang, bukan kasih sayang. Kapan terakhir aku mendapat kasih sayang dari mereka? Ah, aku kira sudah bertahun-tahun lalu.

“Ha Rim-ah.” seseorang menepuk bahuku. Suara seorang namja. Dan aku mengenal suara namja itu. Lalu aku segera membalikkan badanku, dan melihat kearahnya. Kini kami sedang berhadap-hadapan.
“aaa hyuk oppa. Kau sudah selesai dengan kuliahmu?” tanyaku pada namja itu.
“ne sudah selesai. Ayo kita pulang.”
“ne baik oppa.” Kamipun berjalan menuju parkir mobil, lalu namja itu mengantarku pulang kerumah, rumah yang membuatku tersiksa dan merasa sangat tidak nyaman.

Aku akan memperkenalkan namja yang menepuk bahuku tadi. Dia adalah Lee Hyuk Jae, yang biasa dipanggil Eunhyuk itu. Dia adalah sepupuku. Bisa dibilang sepupu angkatku. Paman dan bibiku menikah dan tidak mempunyai anak. Lalu mereka mengangkat Eunhyuk dan dijadikan sebagai anak kandungnya.
Aku sangat dekat dengannya. Dari dulu, aku sangat mengharapkan mempunyai kakak laki-laki, aku sangat mengharapkan itu. Tapi sungguh tidak mungkin, karena aku adalah anak tunggal. Maka dari itu, aku sangat dekat dengan Eunhyuk. Entah mengapa, aku selalu merasa nyaman saat dekat dengan dia. Dia adalah tempat aku mencurahkan segala amarah, kekesalan, dan semua masalahku. Dia adalah sumber solusi dari tiap masalahku. Dia tahu keadaan keluargaku seperti apa. Jadi dia selalu ada disaat aku membutuhkan dia. Betapa bahagianya aku, mempunyai kakak sepupu seperti dia.

Dan terkadang, tingkah laku kami seperti orang pacaran. Saat sedang berjalan, kami berpegangan tangan, sesekali berpelukan, saling rangkul, saling cium pipi, saling cium kening, bahkan suap-suapan saat makan. Aku sama sekali tidak pernah menolak perlakuannya yang begitu hangat padaku, karena aku mendambakan hal itu. Kalian tahu kan, aku tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari appa dan eommaku. Menyedihkan sekali hidupku ini. Dia selalu mengantar jemputku. Layaknya orang pacaran, tapi semua orang sudah tahu bahwa kami adalah sepupu.

“sudah sampai Ha Rim-ah.” kata eunhyuk dan memberhentikan mobilnya di depan rumahku.
“ne gomawo oppa sudah mengantarku.”
“ne cheonma. Masuklah.” Kata eunhyuk dengan tatapan khawatir. Aku tahu maksud tatapannya. Dia tahu, apa yang akan terjadi setelah aku masuk kedalam. Hal itu sudah biasa aku dengar bahkan menjadi sarapan pagiku.
Aku mengangguk, lalu membuka pintu mobil dan berjalan masuk kedalam.Terdengar suara mobil yang bersiap-siap untuk pergi, lalu suara itu menghilang. Eunhyuk oppa sudah pergi, kembali ke apartemennya.

Seperti yang sudah aku perkirakan, hal yang terjadi adalah keributan karena saling adu mulut. Menjatuhkan gelas,  piring, membanting pintu, membanting handphone. Aaah aku sangat tidak tahan dengan hal ini. ini benar-benar menyiksaku. Kapan penderitaanku akan berakhir? Kapan? Kenapa hidupku seperti ini? sangat menderita.

Mereka sedang melakukan perdebatan diruang tamu. Seru sekali perdebatan yang terjadi di antara mereka. Aku lewat dibelakang mereka tanpa menghiraukan mereka. Aku menganggap mereka tidak ada. Saat aku melintas, tiba-tiba, handphone appa melayang dan mengenai bahuku. Untung bahu, bukan kepala. Lalu aku berteriak.
“aaaaaaw!” reflex sambil memegang kepalaku. Tapi yang kena adalah bahuku. Lalu aku melihat kearah appa, dia sama sekali tidak perduli. Sama sekali tidak mengkhawatirkanku yang hampir saja berdarah karena handphone yang sudah ia lempar. Mereka malah saling adu mulut lebih ganas. Kata-kata hutan keluar dari mulut mereka, saling hina 1 sama lain. Aku benar-benar tidak tahan. Lalu aku lari keatas, kekamarku. Aku ambil baju-bajuku, dan aku masukkan kedalam tas. Aku memutuskan untuk pergi. Tapi sebelum itu, aku pergi ke kamar appaku, aku mengambil beberapa lembar uang ratusan, ya mungkin sekitar 5 juta. Aku ambil uang itu lalu ku masukkan kedalam tas.
‘Aku saja tidak berarti bagimu, apalagi uang 5 juta ini.’ batinku. Lalu aku segera pergi setelah semua uang appa aku ambil alih.

Aku turun kebawah, melewati mereka yang sedang berdebat. Oh aku sangat mengharapkan mereka bertanya padaku “kau mau kemana? Sudah makan? Hati-hati.”. aku sangat mengharapkan kata-kata itu keluar dari mulut mereka. Tapi mustahil.

Aku pergi keluar tanpa mengambil kendaraanku, aku pergi meninggalkan rumah itu. Sungguh, aku sudah tidak tahan dengan keadaan disana. Sangat panas, seperti di neraka. Aku berjalan menelusuri kotaku, entah kemana. Aku tidak ingin pulang kerumah. Entah saat ini aku menjadi gembel, atau bagaimana. Aku tidak peduli. Tapi kalau jadi gembel, sepertinya itu tidak mungkin karena ditasku sudah ada uang 5 juta.

Haripun semakin gelap. Aku duduk dipinggir jalan. Jalan itu ramai dilewati oleh pejalan kaki dan pengendara motor ataupun mobil. Aku termenung, sampai akhirnya dikagetkan dengan getaran handphoneku. Yak dari oppa. Kenapa aku tidak berpikir untuk menemuinya tadi? Ah pabboya!
“yeobseo, oppa.” Jawabku.
“ne Ha Rim-ah. kau dimana? Oppa tadi kerumahmu tapi kau tidak ada. Kau kemana? Ha? Oppa khwatir.” Katanya. Sepertinya dia memang sangat mengkhawatirkanku. Bahkan tadi dia bilang kerumahku. Dia mencariku..
“ne oppa. Aku pergi dari rumah. Aku sudah tidak tahan oppa.” Aku menangis. Dan tangisanku makin deras.
“ne oppa mengerti. Sekarang kau dimana? Oppa jemput ya.” Katanya lembut, sangat lembut. Mungkin karena dia sangat mengkhawatirkanku.
“ne oppa. Jemput aku di…….” Akupun menjelaskan pada eunhyuk oppa dimana aku berada sekarang. Lalu dia menutup teleponnya, sepertinya segera berangkat mencariku.

Beberapa menitpun berlalu, ternyata aku tertidur sambil memeluk lututku yang sudah aku tekuk. Seseorang memanggilku lembut sambil membelai rambutku. Aaaaah bahagianya aku mendapat perlakuan seperti ini. Rasanya seperti di surga. Akupun terbangun dan membuka mataku lebar-lebar.
“oppa.”kataku lembut sambil menatap mata indahnya.
“kau tampak lelah sekali Ha Rim-ah. ayo kita pulang.” Katanya sambil mengelus-elus rambutku dengan lembut.
“tidak mau. Aku tidak mau pulang.” Kataku agak sedikit berteriak.
“ne oppa salah , maksud oppa, pulang kerumah oppa. Kau menginap dirumah oppa saja. “
“baiklah oppa. Kaja. Aku lelah sekali.”
“ne oppa tahu. Perlu oppa gendong?” dia menawarkan ku dengan gummy smilenya. Oh god, aku meleleh melihat senyumnya itu. Dia sangat tampan.
“aku mau oppa. Gendong.” Jawabku dengan sangat manja. Aku ingin mendapat perlakuan hangat hari ini. dan itu aku dapatkan hanya dari eunhyuk opppa. Hanya dia yang bisa memanjakanku dan memberiku kehangatan yang aku dambakan. Lalu ia pun menggendongku ala bridal style sambil tertawa. Ia menggendongku menuju ke mobilnya yang lumayan jauh dari tempat aku duduk tadi. Lalu ia membukakan pintu mobil, lalu aku masuk tanpa basa basi. Kami pun berangkat menuju apartement oppa.

“oppa, besar sekali apartemenmu. Wah, tahu begini, dari dulu saja aku tinggal sama oppa.”kataku sambil melihat-lihat apartement eunhyuk yang sangat mewah itu.
“ah biasa saja Ha Rim-ah. kau mau minum apa?” Tanya eunhyuk oppa padaku.
“ah tidak oppa. Kau ini menganggapku seperti tamu saja. Santai saja oppa.” Kataku sambil memukul kecil dadanya.
“ya Ha Rim-ah. hari ini kau tamu istimewaku. Jadi aku akan melayanimu. Sampai kau senang. Ini yang kau butuhkan, iya kan?” katanya sambil berjalan mendekat lalu membelai lembut rambutku. Dia memang selalu melakukan hal ini padaku, tapi kali ini, auranya, tatapannya, sentuhannya, sangat berbeda. Oh God. Apa maksud semua ini?
“aamm. Eeem .. ne oppa. Terserah kau saja. Oppa, aku gerah sekali. Aku mandi ya oppa.” Aku berusaha mengalihkan pembicaraan tadi yang sedang romantisnya dan berusaha menghindar dari belaian lembut eunhyuk itu.
“hm baiklah. Kamar mandinya ada didalam kamarku. Ayo aku antar.” Dia menarik tanganku menuju ke kamarnya. Tangannya menggenggam tanganku sangat lembut.
‘oppa, kita sedang diapartemen, tidak sedang ditaman, di mall, dikampus, ataupun sebagainya. Tidak usah menggenggam tanganku seperti ini.’batinku sambil menatap eunhyuk dengan senyum kecil.
“itu kamar mandinya. Mandilah. Handukku ada di dalam.”
“ne gomawo oppa.”
“aku siapkan makanan ya.” Katanya sambil melangkah keluar kamar. Lalu akupun masuk kedalam kamar mandi

Setelah beberapa lama aku merendam diri di kamar mandi, akupun keluar. Menggunakan baju v-neck dan celana pendek ketat. Aku tidak berniat menggoda eunhyuk dengan pakaianku karena semua pakaian yang aku punya adalah seperti ini.

“oppa.” Aku berteriak memanggil eunhyuk oppa, karena ia tidak ada di kamarnya.
“oppa.” Aku berteriak lagi sambil berjalan mencari eunhyuk.
“oppa, kau pergi tidak bilang ya.” Kataku.
tiba-tiba, lampu diapartemen mati. Aku berteriak ketakutan, aku paling benci mati lamu.
“oppaaaaaaa !!!!”
Seseorang memelukku dari belakang. Aku tidak tahu itu siapa karena sangat gelap.
“Ha Rim-ah. ayo jalanlah menuju dapur.”
Suara eunhyuk oppa tepat ditelingaku. Dia membisikiku sangat lembut membuat bulu leherku merinding.
“oppa, apa-apaan ini oppa.”
Diapun menutup bibirku.
“sudah, jalan saja.” Oppa membisiki telingku semakin lembut.
Oh God, hatiku berdegup kencang , tubuhku bergetar menerima perlakuannya. Lalu akupun berjalan menuju dapur, walaupun sedikit meraba-raba tembok karena ini adalah pertama kalinya aku datang ke apartemen oppa.

Saat aku tiba di dapur, wah betapa kagetnya aku melihat lilin-lilin mengelilingi dapur dan meja makan. Dimeja makan sudah tertata makan malam yang kelihatannya sangat nikmat. Dan dipenuhi dengan bunga-bunga mawar diatas meja.
“oppa, apa-apaan ini?” kataku sambil membawa mataku keliling dapur tanpa berpindah tempat. Masih berdiri terpaku karena eunhyuk masih memelukku dari belakang.
“ini untukmu, Ha Rim-ah. kau menyukainya?” kata nya sambil mempererat pelukannya. Tangannya melingkar di pinggangku. Aku pun menyentuh lembut tangannya.
“ya.. aku sangat menyukainya oppa. Sangat romantis. Kau mempersiapkan ini hanya untukku? Berapa lama kau mempersiapkan ini?” kata ku sambil menolehkan wajahku sedikit kearahnya.
“menurutmu?”katanya lembut sambil melepas pelukannya, lalu ia sekarang berada didepanku. Badannya menempel dengan badanku, dia memegang pipiku dengan kedua tangannya. Ia menatapku dengan tatapan sayang, tatapapan mata yang lembut. Aaah oppa, don’t do that to me. Hatiku berdegup kencang, dan menatap matanya.
“oo..ooppaa.” kataku terbata-bata.
*cup*
eunhyuk mengecup bibirku. Sangat lembuut. Bibirku disentuh dengan bibirnya yang sangat seksi dan lembut itu. Oh God, jangan bangunkan aku kalau aku sedang bermimpi. Aku ingin melanjutkannya, ingin bersamanya  selalu.
“aku akan memberimu kasih sayang yang kau inginkan dari dulu. Aku akan memberikan kasih sayangku padamu. Aku mempunyai banyak kasih sayang untukmu, Ha Rim-ah. aku akan membuatmu bahagia malam ini.” kata nya masih memegang pipiku.
“lakukan oppa. Lakukan.” Kataku pasrah.
“aku ingin mendapatkan kasih sayang darimu, oppa.” Kataku.
Lalu wajah eunhyuk mendekat, bibirnya mendekati bibirku. Dan akhirnya bibirnya berhasil menyentuh bibirku dengan sangat lembut. Aku menutup mata, aku menikmati saat-saat ini. Saat bibirnya memanjakan bibirku dengan lembut. Dan aku merasakan cinta, cinta yang ia miliki untukku. Dan cinta yang aku miliki untuknya. Ia membuka mulutnya dan menjilat lembut bibirku, menghisapnya, dan bahkan sesekali ia mengigit bibir atas dan bawahku. Aku tertawa kecil.
“oppa, kau nakal.” Disela sela ciuman kami, aku masih bisa bercanda dengannya. Iapun tersenyum lalu melanjutkan memanjakan bibirku. Dihisapnya bibir bawahku, dia membelai lembut pipiku, membelai rambutku, dan ia menyentuh leherku, salah satu bagian sensitive ditubuhku. Aku menaikkan kedua tanganku dan kedua tanganku melingkar dileher eunhyuk. semakin menikmati ciuman yang ia lakukan padaku. Aku menutup mataku. Kini saatnya aku yang beraksi. Aku membuka mulutku, menjilat dan menghisap bibirnya tak kalah lembut seperti perlakuannya pada bibirku tadi. Menghisap bibir bawahnya yang tebal dan seksi itu.
Lalu aku rasakan tangan eunhyuk  yang tadinya berada di leherku, sekarang turun kebagian punggungku. Memasukkan tangannya dari balik bajuku. Meraba-raba bagian punggungku. Dia memang jago untuk mengetahui daerah sensitive ditubuhku. Ia meraba-rabanya dengan lembut. Aku sangat menikmati perlakuannya yang lembut, yang berdasarkan cinta dan tidak kasar. Lalu ia melepaskan ciumannya dan memelukku.
“Ha Rim-ah. saranghae .. jeongmal saranghae.” Katanya sambil menatapku lembut. Oh god, situasinya benar-benar sangat romantis. Aku lihat tatapan matanya yang benar-benar tulus mengatakan itu.
“nado oppa. Nado saranghae. Jeongmal saranghaeyo.” Jawabku tak kalah lembut dengan senyum yang manis yang aku miliki. Lalu ia melepas pelukannya, dan ia menyentuh bagian bawah bajuku dengan kedua tangannya dikiri dan dikanan. Ia menaikkan bajuku, maksudnya adalah dia ingin membuka bajuku. Aku mengetahui maksudnya. Lalu aku menaikkan kedua tanganku saat bajuku akan mulai lepas. Bajukupun akhirnya lepas. Aaaaa aku malu sekali. Lalu ia melepas bra ku. Tanpa mengalihkan pandangannya dari mataku. Aku menatap matanya sambil tersenyum. Iapun begitu. Braku berhasil terbuka, lalu tangan kanannya meremas-remas buah dadaku yang lumayan besar. Dan ia menghisap buah dadaku yang disebelah kiri. Aku menjerit. Menjerit kenikmatan. Menikmati sensasi yang ia berikan padaku . aku memejamkan mataku. Menggigit bibir bawahku agar aku tidak berteriak.
“berteriaklah, jika kau mau. Aku suka.” Katanya setelah mengecup bibirku lagi.
lalu ia melanjutkan kegiatan (?) yang tertunda tadi. Tangan kirinya meremas-remas buah dadaku dan kini dia menghisap buah dadaku yang sebelah kanan. Oh sangat nikmat. Aku menjambak rambutnya, dan ia semakin menjadi-jadi. Suasana semakin memanas. Ia mulai menuju puncaknya.
ia menjilati bagian dadaku, sampai pusarku. Aku mendesah kenikmatan. Lalu akhirnya tangannya menyentuh bagian dari tubuhku yang sangat sensitive. Ia membelai lembut ‘mahkota’ku, sambil menghisap buah dadaku.
“aaaaah oppa. Geli oppa.. gelii.” Aku mendesah sambil menjambak rambutnya. Dia tidak menghiraukannya malah semakin bermain. Tangannya masuk kedalam celanaku dan ia memegang ‘mahkota’ku secara langsung. Aku menggeliat karena kegelian. Lalu ia menghentikan aksinya itu. Lalu menatapku.
“Ha Rim-ah. kita dikamar saja ya.” Katanya sangat lembut sambil mencium-ciumi bibirku.
Aku masih setengah sadar karena terbuai dengan perlakuannya padaku tadi.
“ne oppa..”jawabku dengan nada pasrah. Lalu ia menggendongku ala bridal style menuju kamarnya. Ia mengambil 2 lilin di dapur dan meletakkannya dimeja dekat dengan tempat tidur. Suasana menjadi benar benar romantic. Aku berada dibawah dan dia diatasku.
“aku akan membuat hari-harimu bahagia dan penuh kasih sayang seperti malam ini.”katanya lalu segera menyosor bibirku dengan lembut. Tangan kanannya menuju ke ‘mahkota’ku dan bermain-main dengannya. Aku memejamkan mataku dan sedikit menggeliat. Ia memasukkan 1 jarinya, lalu memasukkan dan mengeluarkan jarinya dengan frekuensi standart. tanganku melingkar dilehernya sambil menikmati ciumannya. Lalu bibirnya menuju keleherku, menjilatinya dan menghisapnya, dan meninggalkan jejak jejak merah dileherku, sangat banyak. Bibirnya menuju kebuah dadaku, lalu ia meninggalkan jejak warna merah juga disana.
“aaaah oppa… aaaahh.” Aku mendesah, menikmati perlakuannya terhadapku.
“kau siap, chagi?”
“ne oppa. Apapun untukmu.” Kataku sambil tersenyum
Lalu ia membuka celanaku dengan lembut, tidak tergesa-gesa. Membuka celana dalamku dengan lembut. Yah, aku benar-benar telanjang bulat sekarang.
Lalu aku bangun, ia terlihat kaget. Aku membuka kemejanya dengan Lembut, sesekali aku menciumi bibirnya., aku benar benar ketagihan dengan sentuhan lembut bibirnya. Lalu aku membukakan celana jeans hitamnya. Aku menyerah saat akan membuka boxernya. Aku kembali tertidur sambil memejamkan mataku. Aku belum siap melihat junior eunhyuk. aku belum siap menikmatinya. Belum siap melakukan hal ini. tapi apakah aku tetap tidak ingin melakukannya? Hey, aku menyayanginya dan dia menyayangiku. Aku akan melakukannya.
“hey chagi, bukalah matamu.”
aku membuka mata , lalu betapa kagetnya aku saat aku melihat junior eunhyuk yang big size itu sudah menegang dan berada di depan bibirku. Lalu aku pun beraksi. Aku mulai memasukkan juniornya ke mulutku, menjilat, menghisap, dan memaju mundurkan kepalaku. Ia mendesah kenikmatan.
“aaah chagi. Lebih cepat.”
Lalu akupun mempercepat gerakan kepalaku , memaju mundurkan kepalaku. Sampai akhirnya aku ingin muntah lalu melepaskan mulutku dari junior eunhyuk.
“chagi, kenapa kau?” dia bertanya padaku sangat lembut.
“ani oppa. Hanya saja aku ingin muntah.” Aku menjawab sambil emmegang dadaku.
“ne baiklah. Tidak usah diteruskan.”katanya lalu mengecup bibirku lagi dengan lembut. Aku tersenyum. Aku bahagia, melakukan hal ini pertama kali dengan orang yang benar-benar lembut seperti eunhyuk oppa. Lalu ia melepaskan ciumannya.
“aku akan masukkan sekarang chagi. Kau siap?”
“aku belum siap oppa. Aku takut. Ini pasti sakit.”
“ini akan sakit saat pertama saja. Setelah sakit, kau akan merasakan kenikmatan yang sangat nikmat. Tak bisa kau bayangkan. Kau siap?”
aku mengangguk. Lalu ia membuka kaki ku lebar lebar. Ia mengarahkan juniornya untuk masuk ke ‘mahkota’ku dan ..
“aaaaaaahhh.” Aku berteriak kesakitan. Sakit sekali. Sangat sakit.
“oppa, sakit oppaaaa.” Aku berteriak sambil menjambak rambutnya.
“ne chagi. Aku akan melakukannya dengan sangat pelan chagi.”
“aaa…aaaaaaaahh.”aku berteriak kesakitan lagi. Lalu eunhyuk segera menciumku. Agar aku tidak berteriak.
“sangat sempit, chagi.” Kata eunhyuk sambil tersenyum. Sambil menggerakkan pinggulnya maju dan mundur dengan frekuensi sangat pelan. Karena ‘mahkota’ku masih sangat sempit bagi juniornya yang besar itu.
aku memejamkan mataku dan mengigit bibir bawahku.
“oppa, sudah tidak sakit.”
“benarkah? Baiklah. Nikmati saja, chagi.” Katanya lalu gerakan maju mundurnya semakin lama semakin cepat. Saat memaju mundurkan pinggulnya, ia menghisap buah dadaku, sangat keras bahkan ia mengigitnya.
“aaaah oppa .. oppaa.. sakit oppa….”
“mianhe chagi.” Ia mencium bibirku lagi masih dalam gerakan maju mundurnya.
“aaah aaah aaah .. aaahhh oppa.  Sa..rang..haee oppaaaaa.”kataku sambil menikmati sensasi yang eunhyuk berikan padaku.
“nado saranghaeeeeyo chagi.” Katanya lalu mengecup bibiirku lagi.
lalu ia mempercepat gerakan nya, semakin cepat. Sangat cepat. Mungkin eunhyuk sudah sampai pada puncaknya.
“aaaaahh.. uaaaah .. aaaaahh .. aaaah oppaaaa !!” aku berteriak. Sakit dan enak. Kedua duanya aku rasakan.
“tahan chagi. Sedikit lagi.” Eunhyuk mempercepat gerakannya. Sepertinya ia merasa sangat nikmat. Karena juniornya sedang dipijat dengan ‘mahkota’ku yang masih sempit ini.
aku menangis, menangis kenikmatan. Lalu eunhyuk melepaskan juniornya dari ‘mahkota’ku lalu mengarahkan juniornya ke dadaku. Cairan itu keluar. Cairan kerja keras kita. Ia mulai mengocok junironya agar cairan itu keluar tanpa sisa. Setelah semua cairan itu keluar, eunhyuk memelukku. Sangat erat,
“chagi, aku sudah memberikan kasih sayangku padamu. Apa kau suka?” Tanya nya dengan nafas yang terengah-engah. Mungkin karena lelah sudah mengeluarkan banyak tenaga untuk melakukan hal ini.
“ne oppa. Aku suka sekali oppa. Sangat suka.” Aku membalas pelukannya.
Ia menatapku tetapi masih memelukku.
“hey chagi, kenapa menangis?” katany sambil menjilati air mata yang keluar dari mataku.
“aku bahagia oppa. Ternyata ada orang yang menyayangi dan mencintaiku seperti oppa. Aku sayang sama oppa. Gomawo oppa sudah memberikan kasih sayang padaku.” Kataku sambil menangis.
“hey, hey, jangan menangis lagi chagi. Sudahlah. Aku menyayangimu sudah lama. Cuma kau tidak menyadarinya, chagi.”
“oppa, kau sudah mendapatkannya. Mendapatkannya.”
“ne chagi. Aku akan bertanggung jawab. Aku akan mendampinginmu sampai mati nanti.
“kau akan menikahiku, oppa?”
“ne. aku akan menikahimu, chagi.” Katanya sambil membelai lembut rambutku.
“tapi opppa, kita kan saudara.”
“apakah kita ada hubungan darah? Hey, aku ini sepupu angkatmu. Jadi tidak ada masalah kalau kita menikah.”
“kau benar oppa. Kau janji ya tidak akan meninggalkanku. Cuma oppa yang bisa membuatku seperti ini. aku bahagia berada didekat oppa. Jebal, jangan tinggalkan aku.” Kataku sambil memeluknya dengan erat.
“aku tidak akaan meninggalkanmu chagi. Aku janji.” Eunhyuk berkata sangat tulus, benar-benar dari hatinya. Aku bisa merasakannya. Dia membelai rambutku.
“oppa ..”
“hmmmm.”
“aku lapar.” Kataku tanpa rasa bersalah.
“muaahahahaha.” Ketawa evil ala eunhyuk.
“oppa, aku laparr!” kataku manja.
“ne ne baiklah. Kita makan sekarang. Ayo pakai bajumu.” Kata eunhyuk sambil beranjak dari tempat tidur karena ingin menggunakan pakaian. tapi aku memegang tangannya. Dia kaget lalu menoleh kearahku dengan tatapan bingung.
“oppa, do that to me, once again.” Haha kata-kata itu meluncur saja dari bibirku. Entah kenapa. Aku menyukainya. Sangat menyukai bersetubuh dengan oppaku tercinta ini. aku mengatakan hal itu dengan senyuman manja + genitku. Aku melupakan rasa lapar yang sudah menerjang perutku. Lalu eunhyuk tertawa. Lalu dia menerjangku. Dia berada diatasku.
“I wiil do that again for you baby.” Katanya lalu kembali menciumku.
dan kamipun melakukan hal itu lagi dengan gaya yang berbeda. Hahahaa ^^

Saat saat yang sangat aku idamkan, aku impikan, dan aku rindukan. Walaupun  aku tidak mendapat kasih sayang dari appa dan eomma ku, aku masih punyaa eunhyuk oppa. Yang akan memberikan kasih sayangnya padaku tanpa mengenal lelah. Akan selalu memanjakanku, berada disampingku setiap saat bahkan menikahiku dan mempunyai keluarga yang bahagia. Oppa, kau tahu. Aku merasa yeoja paling beruntung dan paling bahagia karena memilikimu. Terimakasih kau memilihku, oppa. Saranghaeyo ^^

THE END ^^

Mianhe readers, kurang hot ya ceritanya? Mianhe .. ini FF NC pertamaku. Huah , aku harap tidak terlalu mengecewakan. Mian, dibagian yadongnya kurang hot. Aku belum ahli dibidang itu. Mianhe. Gomawo udah mau baca ^^

4 komentar:

  1. Ihh...Author Pinter Bnget Deh

    Bikin FF Yadongnya HyukkFany Dong :)
    Pleasee

    Klo Udh Dibuatin
    ~*Gomawo*~

    BalasHapus
  2. Wahh... diulangi lagii??! Brarti eunhyuk luar binasa,, 😂🔫

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus