EUNHAE SHIPPER

EUNHAE SHIPPER

Sabtu, 03 Desember 2011

FF EUNHAE YAOI | Try To Love You ( Part 4 End )

Title                                       : Try To Love You ( Part 4 end )
Author                                  : sopie jewel fishy
Genre                                   : Romance, AU, YAOI.
Cast :
-Donghae
-Eunhyuk
-Siwon
-Yesung

Previous

“eunhyuk-ah. istirahatlah. Aku akan menunggumu sampai kau bisa pulang kerumah. Aku akan menunggumu, sampai kau percaya bahwa cintaku tulus.” Kata ku sambil mengahpus air mata dipipiku , lalu aku beranjak pergi keluar.

saat diluar, yesung langsung terduduk lemas, menutup wajahnya dengan tangannya. Ia menangis, aku bisa dengan isakan tangisnya.
“yesung, kenapa? Apa kata dokter?”

previous END.

“ternyata tadi dia tidak dioperasi. Dokter tadi sudah hampir mengoperasinya, tapi ia tiba-tiba sadar. Ia memohon pada dokter untuk tidak melakukan operasi ini. ia tidak ingin dioperasi. Padahal dokter sudah bilang, kalau ia tidak dioperasi, umurnyaaa…. Tidak akan tahan lama. Tapi eunhyuk tidak peduli.”
“jadi? Eunhyuk tadi tidak dioperasi? Apa kau bilang tadi? Umurnya tidak akan tahan lama?”
“iya. Aku sangat bingung sekarang. Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak ingin kehilangan dia. Aku tidak ingin.”

Aku menangis, aku tidak percaya, kalau sebentar lagi aku akan kehilangan eunhyuk. tidak lama lagi, dia akan pergi. Aku kira, kisah seperti ini hanya ada di drama, tapi ada dalam kehidupan nyata.  Dan terjadi padaku, terjadi pada hidupku.
aku terjatuh, lalu bersender pada dinding, aku tak kuasa menahannya, aku menangis, dan berteriak. Berteriak sambil menangis.  Aku benar-benar tidak bisa menahannya. Aku dan yesungpun menangis dengan keras.

***
Hari sudah malam. Berjam-jam sudah aku menangis, duduk dilantai seperti orang tak tahu arah tujuan, seperti orang yang tak punya masa depan yang indah, seperti orang yang tak punya harapan untuk hidup.
Aku masih terdiam, aku memikirkan saat-saat indahku bersama eunhyuk. saat-saat aku tertawa bersamanya, saat latihan dance, saat makan bersama. Begitu indahnya. Haruskah berakhir seperti ini? haruskah berakhir menyedihkan seperti ini?
“donghae-ah.”
aku mendengar suara yang sangat lemas memanggil namaku. Aku mendongakkan kepalaku. Eunhyuk? itu eunhyuk. Ia berdiri sambil bersandar pada pintu kamarnya.
aku segera berdiri dan berlari kearahnya, lalu memegang bahunya.
“hey kau kenapa bangun? Kau harus istirahat eunhyuk-ah. ayo masuk lagi kedalam.”kataku mencoba mendorongnya untuk masuk kedalam. Tapi ia melawan. Ia tidak ingin masuk kekamarnya.
“donghae-ah. aku bosan. Ajak aku jalan-jalan. Aku ingin keluar dari sini. Tolong. Aku ingin melihat pemandangan.”
“tapi..”
“hey eunhyuk-ah. kau mau kemana?’tanya yesung yang sudah bangun. Ia tadi tertidur, mungkin saking lelahnya menangis.
“aku ingin pergi bersama donghae. Boleh ya? Izinkan aku.”
yesung diam sejenak.
“baiklah.” Yesungpun mengambil keputusan dengan berat hati.
“tapi….”
“ayolah, donghae-ah. kalau kau memang mencintaiku, temani aku.” Kata eunhyuk menggenggam erat tanganku.
“baiklah.” Kataku, lalu aku menggendong eunhyuk, dia memegang bahuku, kakinya melingkar di pinggangku, badannya menempel dengan punggungku. Aku berjalan dengan santai menuju parkir mobil. Dia terdiam saja daritadi. Tak banyak bicara, tidak seperti biasanya.
“eunhyuk-ah.”kataku sambil berjalan.
“hmmm.”
“kita mau kemana?”
“kepantai saja.”
“baiklah.”
Kamipun sampai dimobil , lalu segera meluncur kepantai.

Kami tiba dipantai, udaranya sangat dingin,anginnya sangat kencang. Aku memakaikan sweaterku di badan eunhyuk. karena aku merasakan badannya menggigil.
“eunhyuk-ah. pulang saja ya, dingin sekali. Kau kan sedang sakit.”
“aku tidak mau!” dia berteriak padaku.
“oh ya baiklah.”
Lalu ia berjalan mendekati air laut. Aku berjalan disampingnya,
“aku ingin berenang.,”
“mwo? Apa kau gila? Kau sedang sakit, ombak sangat besar, udara sangat dingin. Tapi kau ingin berenang? Kau aneh. Tidak boleh.”
“izinkan aku berenang, kalau kau benar-benar mencintaiku.” Katanya lalu menatap mataku.
“apa ? kenapa kau selalu membawa kata-kata itu? iya aku memang mencintaimu, sangat mencintaimu. Tapi aku tidak bisa mengijinkanmu berenang. Kau tahu, ini bahaya. Kalau aku membiarkanmu berenang, lalu kau kedinginan, itu artinya aku tidak mencintaimu.” Kataku dengan mata berkaca-kaca. Lalu aku mengubah posisi eunhyuk, dan kini posisinya menjadi berhadap-hadapan denganku. Aku menatap matanya, dia pun menatap mataku. Walaupun gelap, aku bisa melihat dengan jelas, wajahnya yang pucat, wajahnya yang sudah putih itu menjadi putih lagi seperti darahnya tidak mengalir lagi diwajahnya, bibirnya yang merah, tebal, dan seksi itu sekarang menjadi putih.
aku memeluknya sangat erat. Dan iapun membalas pelukanku.
“eunhyuk-ah. jangan begini. Tolong. Ayo kita pulang. Udara disini tidak baik untukmu.”
eunhyuk melepas pelukanku. Lalu ia memegang kepalanya, mulai meremas remas rambutnya lagi. Penyakit itu muncul lagi. Dan eunhyuk harus menderita karena sakit itu.
“aaaw.. arghh .. aaaaaaaaa.” Dia berteriak kesakitan. Aku memeluknya, mengelus rambutnya, memberikan perhatianku padanya, tapi sakitnya masih ada. Tidak hilang.
“eunhyuk-ah. jangan begini. Jangan begini. Ayo kita kerumah sakit. ayo. Kau harus dioperasi. Lebih baik begitu. Ayo kau harus menjalani operasi. Ayo.”kataku dan aku menangis lagi.
eunhyuk menggeleng masih meremas rambutnya.
“aku tidak mau. Aku ingin disini bersamamu.”
“tapi nanti dirumah sakit aku akan menemanimu, aku akan disampingmu. Ayo.”
“aku tidak mau!” ia berteriak lagi.
“kau harus mau!!!” akupun ikut berteriak. Aku sudah tidak tahan. Aku tidak tahan melihat dia menahan sakit itu sendirian., aku tidak tega.
“eunhyuk-ah. kalau kau mencintaiku, ayo kita kerumah sakit. ayo.”
“aku tidak mencintaimu. Jadi jangan bawa aku kerumah sakit.”
“aku tahu kau berbohong. Eunhyuk-ah, ayolah. Turuti kata-kataku sekali saja.”
“aku tidak mau. Aku ingin bersamamu ditempat ini.” Katanya lalu ia memelukku.
aku membalas pelukannya, dia benar-benar keras kepala. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Karena ia sedang sakit, aku harus turuti kata-katanya. Aku memeluknya, mengelus lembut rambutnya dengan lembut.
“aku lelah, aku ingin duduk.” Katanya.
“oh baiklah. Ayo aku gendong, kita duduk disana.” Aku menunjuk kepohon yang besar. Lalu iapun naik dipunggungku, aku berjalan menuju pohon itu.

Kamipun duduk dibawah pohon. Ia menyandarkan kepalanya dibahuku. Lalu tangan kiriku membelai lembut pipinya sambil tersenyum.
“donghae-ah.”
“ne eunhyuk-ah.”
“kau sangat baik. Terimakasih.”
“hehe. Tidak masalah. Aku akan lakukan apapun untukmu, eunhyuk-ah.”
aku mengubah posisiku, menjadi berhadap-hadapan dengan eunhyuk. lalu aku memegang pipi eunhyuk dengan kedua tanganku, lalu tersenyum.
“eunhyuk-ah. saranghae. Jeongmal.” Kataku dengan senyum bahagia.
“benarkah?”
“benar. Aku serius. Balas dong kata cintaku.”
“hehe nado donghae-ah. nado saranghae. Aku juga mencintaimu, donghae-ah.”
aku mendekati bibirku ke bibirnya, lalu aku mencium bibirnya. Menciumnya dengan lembut. Menjilati bibirnya, menjelajahi mulutnya. Hangat, sangat hangat. Lalu ia melepaskan ciumannya. Aku menatapnya bingung.
“donghae-ah. kalau suatu saat aku meninggalkanmu, kau jangan sedih ya. Jangan pikirkan aku. Kau cari saja lagi yang terbaik. Dan tentu saja yang lebih baik dari aku.”
aku menteskan air mataku lagi.
“apa-apaan kau. Kau jangan bicara seperti itu. jangan. Kenapa kau mengatakan itu?”
“tidak. Seandainya saja. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi sedetik kemudian. Jadi aku lebih baik mengatakan ini dari awal.”
“kau tidak akan meninggalkanku kan? kau tidak boleh ya meninggalkanku. Kalau kau meninggalkanku, aku akan mengejarmu sampai aku menemukanmu,”
“kalau saja kau mengejarku tapi kau tidak akan menemukanku, diamanapun kau mencari, bagaimana?”
“apa maksudmu? Apa?!”
“hidupku bisa dihitung dengan menit, mungkin dengan detik.”
“maksudmu?!”
“sebentar lagi, aku akan meninggalkanmu, donghae. Jauh, sangat jauh,. Dan kita akan berada di kehidupan yang berbeda. Jadi jangan tangisi aku ya.”
“apa sih yang kau katakan. Stop stop. Aku tidak ingin mendengarkan dongeng darimu.”
“haha ini bukan dongeng ya. Kau jangan ledeki aku seperti itu donghae-ah. “
aku memeluk eunhyuk sangat erat.
“sudah, jangan katakan itu lagi ya chagi.”
“hmm kau sudah tahu kan penyakit yang aku derita.”
Air mataku menetes lagi saat mendengar kata-kata ‘penyakit’.
“aku tidak pernah mengatakannya padamu selama kita dekat. Aku tidak ingin dikasihani. Jadi aku lebih baik tidak mengatakannya. Aku tidak pernah mau diobati, dioperasi, atau jalani perawatan. Aku tidak pernah mau. Aku pasrahkan hidupku. Karena, penyakitku ini tak akan bisa sembuh. Kalaupun dioperasi, kemungkinan untuk sembuh itu sangat kecil. Jadi lebih baik tidak usah operasi. Aku jalani hidupku sebisaku. Aku menunggu saat-saat seseorang menjemputku dan membawaku ke dunia itu. Hanya itu yang bisa aku lakukan. Aku sangat berterimakasih padamu, karena kau memberiku cinta yang aku harapkan. Semasih aku hidup, aku bisa merasakan cinta, merasakan bahagia, merasakan kasih sayang yang selama ini jarang aku dapatkan. Terimakasih kau bersedia hadir dihidupku, donghae-ah. aku tidak akan pernah melupakanmu. Walaupun kita berada didunia berbeda. Kalaupun aku terlahir kembali, aku ingin bertemu lagi denganmu. Dan aku tidak ingin punya penyakit seperti ini. aku ingin menikah denganmu. Haha.. yang paling aku sesali adalah, berpisah denganmu, donghae-ah. aku tidak ingin berpisah denganmu. Yesung pasti sudah cerita, sejak kapan aku sudah mencintaimu. Aku sudah menunggu selama bertahun –tahun. Dan kaupun akhirnya datang dan membawa cinta untukku. Tapi aku tidak bisa menikmati cinta itu. aku sangat menyesali itu.”
“cukup. Cukup. Aku tidak mau mendengarnya.” Kataku sambil mempererat pelukan kami.
“kau tidak boleh menghindari kenyataan donghae-ah. hadapi ini dengan senyuman. Jangan tangisi kepergianku ya. Aku tidak berarti untukmu. Aku sama sekali tidak meninggalkan 1 kenangan manispun untukmu. Aku hanya bisa menyusahkanmu. Mianhe.”
“diam, eunhyuk-ah. kau sangat berarti bagiku, sangat. Kau berharga dihidupku. Aku membutuhkanmu, eunhyuk-ah.”
“ne donghae-ah. sebentar lagi aku akan pergi. Tidak usah mengantarku ya.”
“jangan bicara lagi, jangan!” kataku lalu aku mengecup bibir eunhyuk. aku menciumnya dengan lembut. Bibirnya sangat dingin, beda sekali seperti tadi. Ada apa ini? ada apa ? aku berusaha menukarkan napasku kepada eunhyuk, agar bibirnya hangat, dan itu hanya sementara, bibirnya kembali dingin. Aku membuka bibirku lebar, lalu menghisap bibirnya dengan keras. Aku melepaskan ciuman kami.
“donghae-aaaah. Saranghaeyo. Aku sangat mencintaimu.” Kata eunhyuk dengan sangat lemas, mata setengah terpejam, dan kemudian matanya terpejam sempurna. Aku cepat-cepat membalas kata cintanya.
“nado saranghae eunhyuk-ah.” aku sudah mengatakannya dengan cepat. Mata eunhyuk masih tertutup. Aku menghisap bibirnya, memainkannya lagi, menukarkan napasku dengan eunhyuk. tapi tidak ada respon. Ia tidak membalas ciumanku. Dan tubuhnya mulai dingin, dan tak ada gerakan sedikitpun. Aku tidak merasakan detak jantungnya. Aku mengguncang badannya. Aku memukul pelan pipinya. Aku membuka-buka matanya, aku memberikan napas buatan untuknya. Aku memeluknya dengan erat, dan itu percuma. Tak ada gunanya.

“eunhyuk-aaaaah!?” aku berteriak dengan kencang.
“kau sudah pergi, kau sudah meninggalkanku, eunhyuk-ah. kenapa kau jahat padaku. Kau meninggalkanku sendirian disini. Aku lemah tanpamu eunhyuk-ah. kenapa kau pergi begitu cepat? Kita belum menikah eunhyuk. kita belum punya anak. Harusnya kau menikahiku dulu. Aku tidak bisa menerima kenyataan ini. kau harus menjadi pendamping hidupku sampai mati nanti, eunhyuk-ah. saranghaeee.” Kataku lalu memeluk badan eunhyuk yang mulai dingin dan tak bergerak. Badannya sudah tak benyawa lagi. Dia sudah dijemput oleh seseorang dari sana.

“yesung-ah.”aku menelepon yesung.
“aku ingin berbicara sesuatu. Tolong usahakan agar acara ini terlaksana besok.”

***
Hari ini adalah hari pernikahanku dengan eunhyuk. Akhirnya aku bisa menikahinya, walaupun hanya secara fisik saja. Tubuhnya yang tidak bernyawa itu akan aku nikahi. Agar kita terikat dalam satu perjanjian, agar dia percaya bahwa aku sangat mencintainya dan tidak akan mencari pengganti yang lain. Karena aku hanya membutuhkan eunhyuk. Hanya membutuhkan dia, tak ada yang lain.

aku sangat tampan hari ini, dengan kemeja putih dan jas hitam yang aku kenakan. Dan aku melihat eunhyuk, eunhyuk juga sangat tampan, menggunakan baju yang sama sepertiku. ia berada didalam peti dengan kaca transparan. Dia terlihat sangat tampan di dalam sana. Aku tersenyum melihat wajahnya. Aku kembali mengingat kenangan-kenangan indahku bersamanya saat sekolah. Aku membuka peti itu, dan aku meraih tangan eunhyuk. sangat dingin. Lalu mencium lembut tangannya.
“saranghae eunhyuk-ah. kau siap?” aku berbiara pada tubuh eunhyuk yang sudah tidak bernyawa itu.
“donghae-ah.”
“eh yesung-ah, siwon-ah.” aku langsung berdiri. Menyamakan posisiku dengan yesung dan siwon.
“kau siap? Sudah mau dimulai.” Kata yesung dengan mata berkaca-kaca. Dan siwon meneteskan air mata.
“aku siap. Kalian kenapa menangis? Kalian bahagia ya melihatku menikah dengan eunhyuk? jangan begitu lah. Aku yang menikah saja tidak menangis seperti kalian.” Aku menepuk bahu mereka satu per satu.
“ah iya. Kami bahagia melihat kalian akhirnya menikah. Ayo.” kata siwon menarik tanganku.
“ah tunggu. Jangan lupakan eunhyuk.” aku berbalik lalu mendorong peti eunhyuk. lalu berjalan kedalam gereja.

Didalam gereja sudah ramai sekali. Semua undangan melihatku dengan mata berkaca-kaca. Aku rasa mereka semua merasakan kebahagianku. Hahaa , tentu saja. Mereka harus ikut bahagia.
Lalu aku berdiri didepan pendeta. Dan peti eunhyuk disebelahku. Aku mengucapkan janji pernikahan di depan banyak orang. Aku berjanji akan berada disamping eunhyuk saat sedih ataupun senang, saat kaya dan saat miskin, janji itu sudah aku ucapkan. Lalu saatnya bertukar cincin. Aku membuka peti eunhyuk, Aku meraih tangannya lalu memasangkan cincin pernikahan dijari manisnya, lalu yesung mengarahkan tangan eunhyuk agar memasangkan cincin pernikahan itu ditanganku. Kamipun resmi menjadi pasangan sehidup semati. Lalu akupun mencium bibir eunhyuk yang sedang tertidur pulas, dan mungkin bahagia disana.

eunhyuk, walaupun ragamu tidak bersamaku, tetapi masih ada tubuhmu yang menemaniku. Dan hatimu, aku masih punya hatimu. Hatimu sudah menjadi milikku sekarang. Aku akan jaga tubuhmu ini sebisaku, sampai maut menjemputku. Aku akan merawatnya, aku akan anggap tubuh mu hidup dan bernyawa. Aku akan memandikannya, memakaikan baju, mendandaninya, merawatnya, memotonya, dan mengajaknya tertawa dan tidur bersama. Jadi aku akan merasakan kau ada disampingku selamanya dan tidak pernah meninggalkanku. Saranghaeyo LEE HYUK JAE. Saranghae yongwonhi..

TAMAT :D
readers, yang numpang baca, harus like dan comment ya. Aku benci SIDERS :D gamsahe ^^

4 komentar:

  1. akhirnya napa eunhyuk harus mati sih?
    keras kepala banget eunhyuk oppa. .
    donghae oppa udah nunjukin cintanya,tapi eunhyuk gak percaya,tapi aku yakin eunhyuk tau kalo apa yang donghae katakan itu benar. .

    like it!
    mian kalo koment aku jelek.. *bow

    BalasHapus
  2. akhirnya napa eunhyuk harus mati sih?
    keras kepala banget eunhyuk oppa. .
    donghae oppa udah nunjukin cintanya,tapi eunhyuk gak percaya,tapi aku yakin eunhyuk tau kalo apa yang donghae katakan itu benar. .

    like it!
    mian kalo koment aku jelek.. *bow

    BalasHapus
  3. LIKE IT ~ but why sad ending T____T

    BalasHapus
  4. Kenapa berakhir tragis sih *nangis di pojokan* T_T

    Like it!

    BalasHapus