EUNHAE SHIPPER

EUNHAE SHIPPER

Senin, 26 Desember 2011

FF EUNHAE GENDERSWITCH | Don’t Judge Somebody From The Cover ( Chap 1 )

Title : Don’t Judge Somebody From The Cover ( Chap 1 )
Author : sopie jewel fishy
Genre : Romance, AU, Genderswitch
Rating : T
Length : Chaptered
Cast :
Eunhyuk ( yeoja )
Donghae ( namja )

Disclaimer :  Eunhyuk milik Donghae. Donghae milik Eunhyuk. EUNHAE milik saya. wkkk~ ini FF bener* asli milik saya, dari pikiran saya, dan buatan saya asli. Ini milik saya, bukan milik orang lain. Jadi jangan copas tanpa izin ^^

happy reading ^^


Aku harus bekerja seperti ini. Menghidupi keluargaku yang sudah bangkrut beberapa tahun lalu. Karena appaku dituduh melakukan tindak korupsi. Dan sekarang, appaku berada di penjara. Dan aku tinggal bersama eommaku dirumah yang kecil. Aku sebenarnya tidak ingin bekerja seperti ini karena menyangkut harga diri dan nama baikkku. Tapi aku tak bisa berbuat apa. Karena pekerjaan ini harus aku kerjakan sebagai pengganti denda atas apa yang telah appaku perbuat. Sebenarnya itu bukan perbuatan appaku, tapi ia dituduh….

“hey manis. Kemarilah. Layani aku.” Kata seorang namja setengah sadar. Mungkin ia sudah mabuk.
aku menoleh ke sumber suara itu. aku berjalan enggan mendekati namja mabuk itu.
“hey ambilkan aku minum 1 botol lagi.”katanya sambil memeluk-melukku. Aku berusaha menghindarkan tangannya dari pinggangku. Lalu aku segera bergegas mencari 1 botol minuman untuk namja itu. aku datangi namja itu lagi, lalu aku berikan 1 botol minuman kepadanya. Namja itu benar-benar sudah mabuk. Lalu  namja itu menyentuh tubuhku dan memeluk-melukku. Aku hanya pasrah dengan perlakuannya.

inilah pekerjaanku. Aku menjadi waitress disebuah café non formal di dekat rumahku. Yah, semacam café mesum, yang berfungsi untuk memperoleh kesenangan, bersenang senang dengan minuman, wanita malam, dugem, dan sebagainya. Aku disini hanya menjadi waitress, bukan wanita malam. Walaupun aku bekerja ditempat seperti ini, tapi aku tetap menjaga hartaku, menjaga nama baikku, yaitu keperawananku. Karena waitress tidak bertugas untuk melayani tamu dengan cara bersetubuh. Kalaupun para tamu meminta hal itu, aku bisa laporkan pada polisi.

***
Aku tiba dikampus dengan wajah yang lelah dan kusam. Teman-teman dikampus sudah mengetahui semua hal tentangku. Keluargaku, masalah appaku, bahkan mereka semua sudah mengetahui pekerjaanku yang memalukan itu. tapi aku tidak terlalu memikirkannya, karena itulah satu-satunya cara aku mendapatkan penghasilan. Yang terpenting adalah, aku masih menjaga hartaku yaitu keperawananku. Mungkin orang-orang tidak percaya kalau aku masih perawan, karena mereka menilai dari tempat aku bekerja. Tapi mereka hanya melihat dari factor luarnya saja. Jelas saja mereka berpikir seperti itu dan aku tidak heran.

Aku berjalan menuju kelas dengan wajah menunduk, memperhatikan kakiku melangkah.  Lalu tak sengaja aku menabrak seseorang. Lalu spontan aku mendongakkan kepalaku.
“cih, dasar wanita kotor kau. Perhatikanlah jalanmu.” Kata namja itu lalu beranjak pergi meninggalkanku. Hatiku perih sekali mendengar kata-kata namja itu. ia selalu mengatakan hal itu setiap kami berpapasan.

Ya, namja itu bernama Donghae, Lee Donghae. Ia tipe namja yang paling benci dengan wanita malam dan wanita murahan. Ia termasuk namja kaya di kampusku. Ia sangat membenciku karena latar belakang pekerjaanku yang sama sekali ia tidak suka, yaitu dunia malam. Ia sangat membenci hal itu karena ia memang tidak suka. Ia berpikir, aku wanita kotor yang sudah tidak perawan lagi. Tapi ia benar-benar salah. Aku tidak seperti itu. aku tidak sehina itu. walaupun aku bekerja di dunia malam, tapi aku masih menjaga harta yang paling berharga, dan harganya pun tak terhingga. Ia berpikir semua wanita itu sudah tidak ada yang perawan lagi, entah kenapa. Karena pengalamannya, pacar sebelumnya itu semua sudah tidak perawan. Ah kasihan sekali dia. Dan sialnya, aku harus sekelas dengan namja tukang hina itu. ya, mau tidak mau aku harus melihat wajahnya setiap hari.

***
Aku berjalan menuju kamar mandi karena aku ingin mencuci tangan yang kotor habis melukis tadi. Ya, aku kuliah di fakultas seni. Dan pelajaran yang aku dapat tadi adalah melukis. Saat masuk ke kamar mandi, aku hampir saja menabrak donghae lagi. Aku melotot, karena kaget.
“cih kau lagi. Selalu saja kau hampir menabrakku. Kau tidak boleh menyentuhku lagi.”katanya marah.
“cih, aku juga tidak sudi menyentuhmu!”
“oh ya ? tidak mungkin. Kau kan wanita kotor. Kau pasti sangat haus akan belaian lelaki. Iya kan?”
“kalau kau tidak tahu apa-apa tentang aku, kau lebih baik diam.”
“apa yang tidak aku ketahui tentangmu, wanita malam? Kau kan bekerja untuk melayani lelaki-lelaki yang suka bersetubuh dan melampiaskan nafsunya tanpa cinta. Itu kan pekerjaanmu?” katanya dengan nada meninggi. Aku lebih baik mengalah karena aku tidak akan pernah bisa menang melawannya. Lalu aku segera beranjak dari hadapannya.


Akupun segera berjalan pulang menuju kerumah. Karena nanti malam aku harus bekerja. Dijalan menuju rumahku, banyak sekali namja namja yang tidak punya kerjaan yang selalu menggodaku. Namja yang berbadan besar, berotot, dan wajahnya sangat seram. Setiap lewat jalan itu, aku selalu menyiapkan kekuatan agar bisa lari. Dan saat melewati namja namja itu, mereka mendekatiku dan menyentuh tubuhku. Aku melipat tanganku di depan dadaku. Aku takut namja itu menyentuh bagian dadaku. Lalu aku segera berlari, untung mereka tidak mengejarku. Saat sudah jauh dari mereka, seseorang mengagetkanku.

“seperti itu ya pekerjaan mu ? tidak di café, tidak dijalan, selalu menjual diri?”
“kenapa kau ada disini? Apa urusanmu? Kau tidak usah ikut campur kehidupanku. Ini hidupku, bukan hidupmu. Dan apa sih yang kau tahu tentang hidupku? Kau sama sekali tidak tahu apa-apa. Jadi kau lebih baik pergi.”
“kau tidak usah munafik jadi wanita. Wanita sepertimu banyak disekitarku. Jadi aku tahu yang ada dipikiranmu. Apa kau tidak ada pekerjaan lain ya selain menjual diri?”katanya dengan menegaskan kata menjual diri. Aku berjalan mendekatinya dan..
PLAAAK. Alhasil, aku menamparnya.
“hey kau Lee Donghae. Tolong jaga mulutmu. Kau tidak tahu apa-apa tentang aku! “ kataku lalu aku berjalan meninggalkan dia. Aku meneteskan air mataku. Aku tak kuasa mendengar semua kata-kata hinaan dari mulutnya. Aku tak mengerti jalan pikirannya. Kalau memang ia tidak menyukaiku, bahkan sangat membenciku, tapi kenapa ia bisa ada disana? Menungguku? Mengawasiku? Ah, namja aneh!

***
aku berjalan ke kantin kampus karena aku merasa sangat lapar. Aku memesan makanan, lalu duduk dimeja yang kosong. Karena itu meja satu-satunya yang tersisa. Saat aku menyantap makanan, aku mendengar pembicaraan yang membuat telingaku panas. Menceritakan tentang aku, dan kehidupanku. Aku menghentikan kunyahanku agar aku bisa mendengar perbincangan itu dengan jelas.
“ya dia wanita murahan. Dia menjual dirinya di café. Dan katanya dijalan ia juga menjual diri pada namja namja berotot besar. Kasihan sekali ya dia. Sebegitu melarat kah dia sampai menjual diri di jalan. Aku tak habis pikir.” Kata yeoja yang sedang menggosipkanku.
aku berdiri, memikirkan sebuah nama yang melintas dikepalaku. Lalu aku pergi mencari seseorang yang menyebarkan berita ini.

“heh apa maksudmu menyebarkan semua keburukanku pada orang-orang?!” teriakku pada namja bernama Donghae, siapa lagi kalau bukan dia. Cuma dia yang tahu kejadian dijalan kemarin.
“aku tak mengatakan apa-apa.”katanya mengelak.
“kau tak usah pura-pura bodoh. Aku tahu, kau menyebarkan gosip. Kau bilang ke orang-orang kalau aku menjual diri dijalan. Kau pikir pakai otak kalau kau memang punya otak. Kau lihat dengan jelas atau tidak kejadian kemarin dijalan? Aku sama sekali tidak menjual diri, bahkan tidak menjual diriku pada namja kemarin. Tolong kau jangan sebarkan berita tidak benar.”
“sekalinya wanita kotor, akan tetap menjadi wanita kotor.”katanya santai.
Aku menarik napas panjang.
“baik. Aku memang wanita kotor, sesuai dengan apa yang kau bilang. Tapi tolong jangan ganggu aku.”
“aku sangat benci dengan wanita kotor. Aku benci dengan wanita yang bekerja di dunia malam. Jadi aku akan buat wanita itu menderita dengan perbuatanku sendiri.”
“apa katamu?!! Kau tidak berhak bertingkah seenaknya seperti itu. apa hakmu ? kau tidak berhak membuatku menderita! Tolong kau pergi jauh dari hidupku. Jangan ganggu aku!” kataku lalu aku segera pergi tanpa basa-basi. Aku sangat membencinya sekarang. Sangat. Dia sudah membuatku menjadi lebih malu !

***
aku berjalan sangat malas menuju café tempat aku bekerja. Aku menuju keruang ganti dengan mengganti pakaianku menjadi, yah, pakaian yang sangat menarik perhatian banyak laki-laki hidung belang. Aku memakai baju tanktop, dan rok yang sangat pendek dan ketat. Dan heels 10 cm yang membuatku semakin anggun. Aku melayani setiap tamu yang memesan makanan dan minuman. Aku selalu disentuh dengan tangan-tangan jahil dan kotor mereka. Aku tersenyum, dan senyumku sangat dipaksakan. Mereka semua melihatku ikhlas, senang, dan bahagia menjalani ini semua, tapi sebenarnya tidak. Mereka tidak tahu bahwa aku sangat menderita. Manajer café itu tiba-tiba darting mendekatiku.

“eunhyuk-ssi. Tamu di ruangan 12 ingin ditemani olehmu. Coba kau kesana. Tanyakan apa yang ia perlukan.”
“apa? Aku? Kesana? Apa tidak salah?” tanyaku bingung.
“ne. dia tidak akan macam-macam.”
“apa kau yakin ia tidak akan macam-macam?”
“ia. Sudah cepat sana. Ia sudah menunggumu daritadi.” Kata manager lalu pergi.  Aku menelan ludah. Menarik napas panjang. Aku gelisah. Memikirkan apa yang akan terjadi. Aku menjadi waitress hanya melayani di meja saja, tidak sampai melayani masuk ke ruangan. Jadi ini adlaah pertam kalinya aku melayani tamu di ruangan, karena biasanya yang bertugas adalah wanita penghibur.
Aku mengetok pintu saat sudah berada didepan ruangan nomer 12. Lalu aku masuk. Dan aku melihat ada 1 namja berotot yang sedang duduk sambil memegang segelas wine. Allu mentapku dengan senyum. Aku menunduk.

“mianhe ada apa mencariku?”kataku gugup.
“ya kau sini saja. Duduk disampingku.”katanya sambil menepuk-nepuk sofa kosong disebelahnya.
“hmm maaf. Aku tidak bertugas untuk melayani disini. Aku hanya waitress.”
“ya aku hanya ingin kau duduk disini, apa salah? Ayo kemarilah.”katanya sambil bangun dari duduknya lalu mendekatiku. Aku mundur perlahan. Lalu ia mendapati tanganku. Aku menghela napas. Lalu ia membawaku duduk disebelahnya. Dan sangat pasrah, akupun menuruti kemauannya.
“kau sangat cantik.”katanya sambil menyentuh pipiku dengan lembut. Memang lembut, tapi aku tidak menginginkannya ! aku menghindar, lalu aku agak menyampingkan dudukku.
“ah maaf. Aku harus pergi.”kataku sambil berdiri. Belum aku berdiri sempurna, tanganku sudah ditarik olehnya, lalu aku ditidurkan disofa. Kini aku ada dibawah dan dia diatas.
“layani aku , manis.”katanya dengan senyum penuh nafsunya lalu meraba-raba pipiku. Aku berontak sebisaku. Aku memukul dadanya, tapi ia tidak juga kalah. Karena badannya dan kekuatannya lebih besar dibandingkan aku. Ia mulai mendektakan bibirnya pada leherku. Sepertinya ia akan bersiap menghisap leherku. Aku mendorong wajahnya dengan tanganku. Lalu ia memegang kedua tanganku dan menahan tanganku di kiri dan di kanan. Iapun leluasa menyentuh pipi, leher, dan bibirku. Aku berteriak minta tolong. Sekeras-kerasnya aku berteriak. Karena aku tak ingin, masa depanku hancur karena malam ini. Aku berusaha berteriak lagi. Tapi gagal. Karena ruangan ini adalah ruangan yang kedap suara. Ia mulai menjelajahi tubuhku, dan ia mulai menyentuh bagian dadaku. Aku menamparnya spontan. Lalu ia kesakitan.
“kau sangat kasar. Padahal aku sudah memperlakukanmu dengan lembut. Baiklah.”katanya dengan wajah marah. Ia langsung membuka paksa bajuku, bahkan merobeknya. Sampai akhirnya bajuku robek sempurna dan Bra hitamku terlihat. Matanya mulai cerah melihat pemandangan indah. Aku mencoba menutup dadaku dengan tanganku tapi ia dengan cepat memindahkan tanganku. Aku menangis. Aku sudah tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Aku berteriak minta tolong. Aku harap keajaiban datang saat ini.  namja itu menarik paksa rok ku, sampai akhirnya rok ku terlepas dari pinggangku. Kini tubuhku hanya ditutupi dengan bra dan celana dalam. Aku menangis histeris. Tiba-tiba seseorang datang menarik baju belakang namja yang ingin memperkosaku. Sampai namja yang memperkosaku itu berdiri. Dan ternyataa….

TBC..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar