EUNHAE SHIPPER

EUNHAE SHIPPER

Jumat, 09 Desember 2011

FF EUNHAE YAOI | I Hate This Disease. ( Part 1 )







Title : I Hate This Disease. ( Part 1 )
Author : sopie jewel fishy
Genre : Romance, Action (?), AU, YAOI
Rating : T
Cast :
-Eunhyuk
-Donghae
-Yesung
-Sungmin
-Kyuhyun


Sakit.
Menyakitkan.
Menderita.
Sangat menderita karena mengidap penyakit ini.
Penyakit yang selalu membawaku dalam situasi bahaya.
Penyakit yang selalu membuatku beban dan tidak tenang.
Aku ingin penyakit ini pergi dari hidupku.
Siapapun, tolong. Ambil penyakit ini.

“yeobseo.”
“eunhyuk-ah. Aku akan menjemputmu 20 menit lagi. Bersiaplah.”
“ne yesung-ah. aku sudah siap.” Kataku pada yesung.

Kamipun mengakhiri perbincangan kami lalu aku segera meluncur ke lantai bawah, dan menunggu yesung di ruang tamu. Yesung akan menjemputku dan kita berangkat ke kampus bersama. Beberapa menit kemudian yesung membunyikan klaksonnya, itu tanda bahwa yesung sudah berada didepan rumahku. Lalu aku berlari keluar. Lalu aku membuka pintu mobil, baru ingin masuk, aku dikagetkan oleh 2 orang yang tidak biasa ikut berangkat bersama yesung.

“hey sungmin-ah,  kyuhyun-ah, kenapa kalian bisa disini?” Tanya ku pada mereka berdua masih memegang pintu mobil.
“ya kau masuk saja.” Kata yesung. Lalu akupun segera masuk, duduk, lalu kami berangkat ke kampus.
“kenapa kalian bisa ikut?” tanyaku pada mereka berdua yang daritadi tidak menjawab.
“ne kami diajak yesung. Kami sudah masuk ke kelompok kalian.” Kata sungmin memberikan penjelasan pada eunhyuk.
“oh ya ? jinjja ? mereka masuk ke kelompok kita? Bagaimana bisa? Ini sangat membahayakan, yesung-ah.” kataku kaget pada yesung.
“ya sudah lah. Mereka juga mau. Mereka tidak asal mau. Mereka juga punya penyakit seperti kita.” Kata yesung menjelaskan pada eunhyuk dan matanya masih tetap focus pada jalan.
“oh jinjja? Waow, banyak juga ya orang seperti kita.”

***
Kamipun sampai dikampus. Dan kami menuju ke kelas kami masing-masing karena kelas kami berbeda-beda. Saat berjalan ke kelas, aku melihat namja itu lagi. Aku selalu melihatnya. Kami tiba dikampus selalu bersamaan. Aku sangat mengagumi namja itu, kenapa? Karena ia memiliki tatapan yang tajam, bibir yang tipis tetapi seksi dan mungil. Senyum yang sangat manis, dan selalu membuatku tertawa sendiri ketika melihatnya tersenyum, rambut yang cocok dengan postur wajahnya. Ya dia namja yang sangat sempurna dan aku menyukainya. Aku ingin memilikinya. Tapi ia tak pernah tahu perasaanku, ia tak pernah tahu bahwa aku menyukainya dan memperhatikannya secara diam-diam. Jelas saja, karena aku sendiri tidak pernah berani untuk mengatakannya. Lebih kesalnya adalah karena kami beda kelas. Ya, aku hanya bisa melihat dia diluar kelas saja. Dan kebetulan sekali, kami selalu bertemu setiap diluar kelas.

Aku melangkah mendekati dia, lalu diapun begitu. Aku menatap matanya yang masih jauh itu, lalu semakin lama, ia semakin mendekat, aku masih tetap menatap matanya. Dan saat sudah berjarak sekitar beberapa meter, ia tiba-tiba menatap mataku juga. sampai kami berpapasan, lalu kami saling membelakangi. Mataku masih ingin menatap matanya yang indah itu, dan otomatis kepalaku menoleh kebelakang, karena namja itu sudah melewatiku. Lalu aku berhenti sejenak. Aku melihat namja itu walaupun hanya punggungnya saja. Dan sampai akhirnya lenyap dari pandanganku.
Aku tertawa sendiri. Senang? Ya, mungkin senang yang aku rasakan. Aku selalu merasakan ini setiap bertemu dengan namja itu. ini lah yang namanya cinta..

***
Kamipun tiba dirumah yesung. Rumah keluarga terkaya di Seoul. Appanya adalah pengusaha yang sukses dan mempunyai banyak cabang perusahaan. Tanah dimana-mana, rumah berserakan yang sudah disewakan. Ya, yesung adalah anak yang sangat beruntung.

“ahhh, sepertinya aku ingin mencuri sesuatu.” Kata yesung sambil merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur dirumahnya.
“mencuri apa?” Tanya kyuhyun sambil duduk diatas sofa dan memainkan PSPnya.
“ya mencuri uang di bank. Kalian berminat? Ayolah, aku ingin sekali.” Kata yesung sambil mengacak-acak rambutnya.
“ne aku akan menemanimu. Sepertinya aku juga ingin mencuri sesuatu.” Kataku.
“ne baiklah. Ayo, kapan?” Tanya sungmin padaku sambil membuka bajunya.
“sekarang.” Kata yesung dan langsung terbangun dari rebahannya tadi.

***

“kau sudah siap? Apa yang kurang? Topeng, sudah. Pistol, sudah. Pisau, sudah, karung, sudah. Yak, lengkap. Kajja.” Kata yesung lalu berangkat menuju tempat parkir dirumahnya.

Hari ini, kami berempat akan melakukan kegiatan, yaitu mencuri bank. Kami berempat mempunyai penyakit yang sangat aneh, yaitu kleptomania. Kami adalah kleptomania. Kami suka mencuri atau mengambil sesuatu. Entah itu barang yang kecil, maupun yang besar. Yang jelas, itu bisa memuaskan keinginan kami.  Padahal, kami berasal dari keluarga yang cukup, bahkan lebih dari cukup dari segi ekonomi. Rumah kami mewah, besar, arsitektur yang megah, indah, dan bahan-bahan bangunannya menggunakan bahan yang mahal-mahal dan bermutu. Tetapi, penyakit ini membuat kami seakan-akan kami orang miskin dan tidak mempunyai apa-apa. Yang suka mencuri barang milik orang lain. Ya, beginilah hidup kami.
Memang merasa sedikit gila, tidak tenang, dan ling lung ketika keinginan mencuri itu muncul, tapi setelah kami mendapatkan sesuatu itu, maka kami akan merasa sangat lega, senang dan puas.
Kami menggunakan baju anti peluru berwarna hitan, dipenuhi dengan kantong-kantong yang berisi pistol di kanan dan kiri. Kami benar-benar seperti perampok. Kami memang saling membantu, jika salah satu diantara kami penyakitnya sedang kumat, kami akan membantu dan menemaninya mencari sesuatu yang dicari sampai akhirnya ia puas dan tenang.

Kami meluncur ke bank yang sangat terkenal. Dulu kami pernah melakukan hal ini, merampok bank juga. Mungkin sering. Dan beruntungnya, kami tidak pernah tertangkap oleh polisi. Karena kami sangat hebat dalam menyamar, bersembunyi, dan membuat polisi kehilangan jejak kami.

Kami tiba di bank, lalu keluar dari mobil dengan cepat, dengan pistol di tangan kami. Kyuhyun diam dimobil karena dia akan membawa kami kabur dengan cepat setelah kami berhasil membawa sekantong uang. Sementara itu, aku, yesung, dan sungmin, masuk ke dalam bank untuk melakukan perampokan.

“angkat tangan kalian semua, jangan ada yang bergerak!” kata sungmin sambil mengajukan pistolnya kedepan, dan membuat semua orang yang ada di bank menunduk karena takut bahkan ada yang pingsan.Yesung berjalan kedalam kantor, mengambil uang sebanyak-banyaknya sampai ia puas mengambil uang itu. lalu dimasukkan ke dalam karung berwarna hijau gelap yang sudah disiapkan. Setelah selesai, yesung keluar kantor sambil membawa karung yang penuh dengan uang.
Suasana di lobby bank sangat tenang, karena semua pada menunduk dan ketakutan. Aku memutar-mutar postolku dan berjalan mengelilingi orang-orang yang ketakutan itu. Aku tertawa licik, karena aku senang melakukan hal ini.

“ayo kita pergi!” kata yesung pada aku dan sungmin.
“ayo.”kata sungmin sambil membantu yesung membawa karung yang berisi uang.
“hey, diam ditempat! Jangan bergerak, atau kalian akan aku tembak.” Kata seorang security yang sudah menyodorkan pistolnya. Postolnya mengarah tepat di depanku, didepan mataku.
“heh, jangan sombong kau Pak Tua. Kau lah yang akan aku tembak.” Kataku lalu menyodorkan pistolku kearah security itu. Dengan pelan tapi pasti, aku menekan pelatuk pistol. Dan “DOOOORR”. Aku berhasil meluncurkan tembakan, tapi bukan security tua itu yang aku tembak, tapiii…..
aku mengenal namja itu, namja yang selalu aku kagumi. Aku mengenalnya. Aku mengenalnya! Aku sudah menembaknya, aku menembaknya! Tepat di bahu kirinya. Itu Donghae, aku sudah menembaknya! Tapi kenapa donghae melindungi security tua itu? Apa hubungan security tua itu dengan donghae? Sampai-sampai donghae berkorban nyawa demi security tua itu. Aku menjatuhkan pistolku, lalu aku berlari mendekati donghae yang sudah tersungkur, memegang bahunya karena sakit. Bahunya mengeluarkan banyak darah.

“hey hey, kau tak apa? Kenapa kau melindungi orang itu? Aku tidak bermaksud menembakmu!” kataku sambil memegang pipinya. Ia masih meringis kesakitan memegang bahunya. Situasi di lobby berubah menjadi ramai, ricuh, dan ribut. Semua berlari keluar lobby.
“hey, donghae-ah. kau tak apa? ayo bangun kita ke rumah sakit.” kata security itu mengambil handphonenya. Mungkin hendak memanggil ambulans.
“hey , cepat kita pergi!” teriak sungmin menyuruhku untuk pergi. Lalu aku menoleh kearah sungmin, kemudian kembali memperhatikan donghae yang kesakitan.
“mianhe donghae-ah. mianhe.” Kataku dengan suara pelan dan mungkin tidak didengar karena aku memakai topeng maling. Lalu aku berdiri , aku yesung dan sungminpun berlari menuju mobil kami yang sudah terparkir tepat didepan bank. Lalu kyu menancap gasnya dengan kencang.

***
“ hahahaha ! aku puas sekali. Aku puas! Hahaha.” Yesung tertawa sangat bahagia karena keinginannya sudah terpenuhi.
“ne yesung-ah. seru sekali tadi aksi kita.”sungmin menimpali.
“hey kau pabbo! Kenapa kau tadi mencari orang yang tertembak itu? untung saja security itu tidak menelpon polisi atau menangkapmu. Untungnya security itu sibuk mengurusi anak yang tertembak itu.” kata yesung sekan-akan memarahiku karena tindakan bodohku tadi.
Aku masih duduk terdiam. Aku mengingat kejadian tadi. Aku merasa sangat bersalah. Bagaimana tidak? Aku sudah menembak orang yang aku cintai. Aku tak menyangka kalau dia akan melindungi security itu, dan aku menembaknya. Aku sama sekali tidak berniat menembaknya. Aku ingin menembak security tua itu! tapi dia malah datang melindungi security tua itu.

“aaargh !” kataku langsung berdiri dari dudukku sambil membanting topeng maling yang sudah aku remas-remas tadi. Lalu aku berjalan keluar dan aku putuskan untuk pulang. Tapi aku ingin kembali ke bank itu terlebih dahulu. Karena aku ingin mengembalikan uang yang sudah dicuri tadi.

Ya ini adalah kebiasaanku. Kalau bukan aku yang mempunyai keinginan untuk mencuri barang, maka aku yang akan mengembalikan barang-barang yang sudah diambil oleh temanku. Karena memang begitulah seorang kleptomania. Mereka hanya sekedar ingin mengambil sesuatu, karena ingin memuaskan keinginan mereka. Setelah mendapatkan hal yang mereka inginkan, mereka akan merasa sangat puas, lalu barang curian itu tidak ada gunanya lagi. Aku mengambil karung yang penuh dengan uang itu, lalu aku menuju mobilku dan berjalan menuju bank.

sesampainya di bank, disana sangat ramai, banyak polisi yang berkerumunan memenuhi bank itu. dan banyak juga orang-orang disana. Lalu aku berjalan dengan santai membawa karung berisi uang itu, dan masuk kedalam lobby bank.
“pak, ini saya temukan karung berisi uang. Aku tadi mengikuti perampok itu. Ia membuang karung ini ditengah jalan yang sepi. Dan masih terikat. Sepertinya, perampok itu tidak mengambil uangnya sepeserpun.” Kataku sambil menjatuhkan karung itu ke lantai.
“oh benarkah? Bagaimana anda tahu bahwa uang ini tidak mereka ambil?”Tanya polisi itu padaku.
“hitung saja. Uangnya tidak akan kurang sepeserpun.” Kataku cuek lalu aku pergi meninggalkan polisi itu. mataku menari-menari. Apakah sosok donghae masih tergeletak di bank ini. tapi sepertinya tidak. Pasti ia sudah dibawa kerumah sakit. dan aku mencari sosok security tua itu. tapi tak kutemukan juga. ‘kemana security tua itu? apa hubungannya ia dengan donghae?’ gumamku dalam hati. Lalu aku segera masuk kemobilku dan melaju menuju rumahku.

TBC ^^

mianhe ceritanya sedikit ngawur ya. Aku hanya ingin membuat FF yang beda dari sebelumnya. Dan terbsit di otakku, tentang kleptomania. Sebenarnya aku tidak tahu banyak tentang kleptomania. Dan aku search di google tentang kleptomania dan aku dapat beberapa informasi dari mbah google. Jadi, jika ada yang tidak cocok dengan kleptomania, aku mohon maaf. Karena ini ceritanya aku karang sedikit ^^ gomawo sudah baca. Jangan lupa di RCL ( READ, COMMNT, LIKE ) :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar