EUNHAE SHIPPER

EUNHAE SHIPPER

Senin, 26 Desember 2011

FF EUNHAE GENDERSWITCH | Don’t Judge Somebody From The Cover ( Chap 2 )

Title : Don’t Judge Somebody From The Cover ( Chap 2 )
Author : sopie jewel fishy
Genre : Romance, AU, Genderswitch
Rating : T
Length : Chaptered
Cast :
Eunhyuk ( yeoja )
Donghae ( namja )

Disclaimer :  Eunhyuk milik Donghae. Donghae milik Eunhyuk. EUNHAE milik saya. wkkk~ ini FF bener* asli milik saya, dari pikiran saya, dan buatan saya asli. Ini milik saya, bukan milik orang lain. Jadi jangan copas tanpa izin ^^

happy reading ^^


Previous part

Aku berteriak minta tolong. Aku harap keajaiban datang saat ini.  namja itu menarik paksa rok ku, sampai akhirnya rok ku terlepas dari pinggangku. Kini tubuhku hanya ditutupi dengan bra dan celana dalam. Aku menangis histeris. Tiba-tiba seseorang datang menarik baju belakang namja yang ingin memperkosaku. Sampai namja yang memperkosaku itu berdiri. Dan ternyataa….

Previous END.

Donghae ?! itu donghae ! apa yang ia lakukan? Apakah ia datang untuk menyelamatkanku? Tapi kenapa? Bukankah ia membenciku? Lalu kenapa ia tahu aku disini?

Donghae memukul habis wajah namja yang ingin memperkosaku tadi . Sampai namja itu mengeluarkan darah dari bibirnya. Aku bangun dari sofa lalu mengambil robekan baju dan rokku. Aku berjalan menuju sudut ruangan. Aku menangis histeris sambil menonton pertengkaran itu. Donghae memukul perut namja itu dengan sangat keras sampai namja itu muntah. Lalu donghae membuang kasar namja itu kelantai. Namja itu tergeletak tak berdaya. Lalu 2 orang berbody besar datang menghampiri.
“kalian semua, bereskan lelaki ini.”kata donghae sambil menendang namja yang tergeletak itu. Lalu 2 orang yang berbody besar itu mengangkat namja yang tak berdaya itu dan membawa keluar.

Donghae melihat kearahku. Aku masih menangis dan menutupi tubuhku dengan kain yang ada. Dia berjalan mendekatiku lalu ia jongkok.

“kenapa kau munafik sekali? Harusnya kau senang melakukan itu kan? Kenapa kau menangis segala? Kau lagi sedang tidak ingin melakukannya ya?”tanyanya padaku. Dan hal itu membuatku semakin menangis dan marah. Spontan aku menampar wajahnya .
PLAAAAK ..!
“tolong kau jaga perasaanku ! Untuk apa kau datang menolongku kalau ujung-ujungnya kata-kata yang kau ucapkan sangat menyakitiku? Bisa tidak, jaga perasaanku sedikit saja! Bisa tidak, kau cari tahu dulu tentang aku sebelum kau menghina dan memojokkanku seperti ini! Seharusnya kau tidak usah menolongku tadi !” kataku lalu aku bediri pergi meninggalkan Donghae. Ia benar-benar sudah menyakitiku. Untuk apa ia menolongku kalau akhirnya ia menyakitiku dengan kata-katanya?

Di meja makan sangat heboh karena 2 orang bawahan donghae tadi membuang namja yang memperkosaku dilantai, sambil menendang-nendangnya. Semua tamu mengerumuni mereka. Aku berlari ke kamar mandi untuk mengambil handuk, agar menutupi tubuhku yang tadinya hanya berbalut beberapa kain saja. Lalu aku berlari ke kerumuan itu.

“apa yang kau lakukan terhadap pelanggan kita? Tadi kau kan yang habis melayani dia?”kata manager membentakku.
“ia. Dia ingin memperkosaku. Jadi aku sedikit berontak. Dan tadi tiba-tiba 2 orang itu datang menolongku dan memukul namja itu.”kataku menunduk.
“pelanggan kita akan semakin berkurang setelah tahu kejadian ini. Siapa dalang dibalik semua ini? Siapa 2 orang itu?”
Tiba-tiba donghae datang.
“aku. Aku akan bertanggung jawab atas kerugian ini. Berapa totalnya?”tanyanya santai sambil mengeluarkan dompetnya yang tebal berisi banyak uang. Aku mendongakkan kepalaku lalu menatapnya.
“hey apa yang kau lakukan?”tanyaku padanya.
“sudahlah wanita malam. Kau diam saja.”katanya sambil menghitung-hitung uang didompetnya. Kurang ajar. Dia memanggilku wanita malam. Sial ! Apa sih maksud dia melakukan ini? Ingin membayar semua kerugian demi aku? Tapi kenapa ? Dia kan membenciku. Dan masih saja dia memanggilku dengan sebutan wanita malam.
“aku tidak membawa semua uangku. Jadi ini check untukmu. “kata donghae sambil memberikan check kepada manager café itu. Lalu manager itu menerimanya dengan senyum lebar dan mata yang terbelalak melihat nominal yang tertera di check itu. Seberapa besarkah jumlah uang yang dibayar? Aku tidak memintanya untuk membayar, tapi ini keinginannya sendiri. Dasar namja sombong ! Tapi aku masih tak habis pikir. Dia mau menanggung ini semua. Padahal kan ini salahku. Ini terjadi karena kesalahanku. Kan aku yang hampir diperkosa, bukan dia. Tapi kenapa dia mau membayar kerugiannya?

Lalu manager itu pergi sambil tersenyum senyum melihat check yang diberikan donghae. Lalu donghae mendekatiku dengan senyumnya yang membuatku ingin memukulnya.

“kenapa kau menolak diajak bersetubuh dengan namja itu tadi? bukannya itu pekerjaanmu?”
“apa kau bilang?”
“yaaa bersetubuh itukan pekerjaanmu disini. Melayani lelaki hidung belang, iya kan?”
PLAAK ! aku menamparnya lagi.
“sudah puas kau menghinaku? Sudah puas kau merendahkan ku? Kalau sudah, cepat kau pergi dari sini. Aku tidak mau melihatmu. Dan kalaupun pekerjaanku bersetubuh dengan lelaki hidung bilang, itu bukan urusanmu, kan?”aku berteriak karena aku benar-benar merasa terhina. Mataku berkaca-kaca, sepertinya butiran Kristal akan bersiap keluar. Dan aku tidak ingin donghae melihat aku menangis. Lalu aku segera pergi dari hadapannya.

***
Hari ini aku tidak kuliah. Aku tidak ingin bertemu donghae. Aku tidak siap mendengarkan gosip-gosip yang ia buat untuk menjelek-jelekkan aku. Aku masih bingung dengan kejadian kemarin. Kenapa ia bisa tahu kalau aku ada diruangan itu? Dan kenapa ia bisa datang tepat waktu saat aku akan diperkosa? Kenapa ia bisa tahu tempat kerjaku? Sungguh lelaki misterius. Ia membenciku, tapi ia tahu banyak tentang aku. Aku heran. Tapi di sisi lain, aku sangat berterimakasih pada donghae. Berkat pertolongannya, aku selamat. Hartaku selamat, dan aku masih bisa menjaga keperawananku. Terimakasih, Donghae. Atas pertolonganmu. Tapi kata-katamu semakin membuat hatiku terluka sangat dalam…

Setiap jam, aku selalu memikirkan Donghae.  Aku ingat saat ia datang menyelamatkan ku, saat ia memukul namja itu, dan aku merasa sangat terjaga. Aku sangat nyaman pada saat itu. Tapi seandainya ia tidak menghinaku dengan kata-katanya, mungkin aku sudah berterimakasih banyak padanya dan tidak mungkin menamparnya kemarin. Tiba-tiba saja aku teringat wajahnya yang menyebalkan saat menghinaku. Wajahnya saat menghinaku dijalan waktu itu, wajahnya saat menghinaku di kamar mandi , wajahnya saat menghinaku sehabis ia menolongku. Setiap bertemu dia, dia selalu menghinaku. Tapi kenapa sekarang aku memikirkan dia? Apakah karena ia sudah menolongku kemarin ? Apakah karena itu, aku tak henti memikirkannya? Apakah aku menyukainya hanya karena ia menolongku kemarin ? Ah tidak mungkin…

Aku tidak pernah kuliah selama beberapa minggu ini. Aku focus dengan pekerjaanku dan aku ingin menghindar dari Donghae. Karena belakangan ini aku selalu memikirkannya semenjak kejadian ia menolongku. Aku selalu memikirkannya tanpa henti. Aku takut, itu artinya aku punya perasaan khusus terhadapnya. Tapi tidak mungkin. Ia tidak mungkin menyukai wanita kotor sepertiku. Aku sadar akan diriku. Aku sadar akan pekerjaanku yang buruk. Aku sadar akan latar belakangku yang sama sekali bukan tipe dia. Aku sadar bahwa aku tak mungkin bersamanya.. Jadi lebih baik aku menghindar, agar rasa ini hilang. Aku menghindar agar aku berhenti memikirkannya. Tapi gagal. Semakin aku menghindar, semakin sering aku memikirkannya. Semakin aku menghindar, semakin dalam rasa ini untuknya. Semakin aku menghindar, semakin tak bisa aku melupakannya..

Hari ini aku bekerja. Seperti biasa, aku segera berjalan keruang ganti. Mengganti pakaianku menjadi pakaian yang seksi. Kali ini aku memakai dress karena hari ini adalah hari ulang tahun café tempat aku bekerja. Sepertinya akan ramai dan sepertinya aku akan mendapatkan tip yang lebih sekarang. Kali ini aku bertugas sebagai penyambut tamu di depan pintu. Karena wajahku cukup cantik untuk menjadi penyambut tamu. Aku berjalan ke depan, dan tamu yang datang semua memelukku, menyentuh daguku lembut, membelai pipiku lembut, dan menepuk pantatku yang  cukup besar  ini. Sialan. Hari ini benar-benar hari sialku, karena aku bertugas menjadi penyambut tamu. Jika aku disuruh memilih antara waitress dan penyambut tamu, aku lebih memilih waitress walaupun tipnya sedikit. Dibanding aku bekerja seperti ini. Lebih terlihat seperti wanita murahan.

Saat tamu sudah berada didalam, manager mencariku. Ah entah apa yang harus aku lakukan lagi untuk café mesum ini.

“eunhyuk-ssi, tamu di ruangan nomer 3 ingin menemuimu.”kata manager.
ah lagi-lagi. Apakah kejadian waktu itu akan terulang lagi?
“hm baiklah.”kataku berjalan dengan sangat takut. Aku berjalan sambil berdoa. Aku berdoa agar tidak terjadi apa-apa denganku. Aku tiba didepan pintu, aku ketok pintu lalu aku masuk.
“maaf. Apa ada yang bisa saya bantu?”tanyaku pada namja aneh ini. Ia memakai kacamata yang besar. Celana panjang, baju kemeja dengan jaket kulit hitam, syal yang menutupi bibirnya. Sangat aneh. Dan dia hanya terdiam, tak bergerak, bahkan tidak menoleh kearahku sedikitpun.
“maaf?”kataku mempertegas. Saat aku mengatakan itu, ia menolehkan kepalanya kearahku dengan cepat. Aku tersentak kaget, lalu ia bangun dan berjalan kearahku. Aku mundur selangkah karena aku takut kejadian waktu itu terulang. Lalu ia mendapati tanganku dan ia menarik tanganku. Perlakuannya sama seperti namja yang ingin memperkosaku waktu itu. Ia membawaku ke sofa, lalu menidurkan ku disana. Dan kini, aku berada di bawah, dan dia diatasku. Dia terdiam. Sepertinya ia menatap mataku. Tapi tidak terlihat karena dia memakai kacamata ribben berwarna hitam. Tidak ada aksi dari dia. Tidak ada perlakuan dari dia yang menunjukkan bahwa dia akan memperkosaku. Lalu dengan cepat tanganku bergerak. Aku tarik syal yang menutupi bibirnya itu, sampai akhirnya bibirnya terlihat dan… aku mengetahui jelas bibir itu. bibir milik seseorang….
“Donghae ?!”

TBC.

1 komentar: