EUNHAE SHIPPER

EUNHAE SHIPPER

Kamis, 12 Januari 2012

FF EUNHAE GENDERSWITCH | Good Bye Days #2 END

Title : Good Bye Days. #2 END
Author : sopie jewel fishy
Genre : Romance, AU, GS
Rating : T
Length : Twoshot
Cast :
Donghae ( yeoja )
Eunhyuk ( namja )
Leeteuk ( eomma )
Kangin ( appa )

Warning : ini FF genderswitch saya yang kesekian kalinya. Saya membuat FF ini berdasarkan film yang sudah saya tonton . judul film nya adalah TAIYOU NO UTA. Film ini dibintangi oleh penyanyi yang berasal dari jepang bernama YUI. Pasti tahu kan ? Dan saya pengen banget dari film nya itu dibuatin FF and cast nya eunhae. Hahhaaaaaa.. jadi saya udah ingetin yah kalo FF ini berdasarkan film dari Jepang ^^ jika ada kesamaan, itu memang disengaja ^^

Cekidot. Happy reading ^^

Previous part

Aku membuka pintu dan akhirnya aku sudah berada dirumahku. Aku membanting pintu. Aku bersender pada pintu dan melihat kedua tanganku. Tanganku penuh dengan bercak-bercak merah dan sangat perih. Aku menangis lalu tersungkur kelantai. Tiba-tiba appa dan eomma menghampiriku.
“donghae-ah. apa yang terjadi?”kata eomma lalu memelukku. Aku menangis.
“tunggu, aku akan mengambil obat.”kata appa dan pergi mencari obat. Aku menangis dan membalas pelukan eomma. Sungguh, luka ini sangat sakit..

Previous END

Donghae POV

Aku merebahkan diriku di tempat tidur dan menyelimuti tubuhku dengan selimut. Aku tak sanggup melihat bercak-berak merah yang meramaikan tubuhku. Sangat perih dan sakit rasanya. Aku mencoba menutup mata tapi tidak bisa. Yang ada saat aku memejamkan mataku, hanya wajah hyukkie. Aku membangunkan setengah badanku dan meraih boneka yang hyukkie berikan untukku. Aku pandangi boneka itu dan menangis. Aku peluk boneka itu dengan erat. Aku benar-benar merasa bersalah. Karena aku meninggalkannya begitu saja. tanpa memberikan penjelasan terlebih dahulu. Dia pasti sangat bingung, kenapa aku lari-lari seperti tadi. Apakah ia memikirkanku, seperti aku memikirkannya?

Aku kembali merebahkan tubuhku. Aku mencoba tidur sambil memeluk boneka pemberian hyukkie. Dan akhirnya, akupun terlelap.

Donghae POV END

***************

Eunhyuk POV

Hari ini aku tidak sekolah. Aku terduduk di depan pintu rumah donghae. Aku menunduk dan memikirkan sesuatu. Aku memikirkan, kenapa ia berlari sekencang itu? kenapa ia meninggalkanku dan tidak berkata apapun? Apakah ia akan dimarahi orang tuanya karena pulang pagi? Sungguh membuatku bingung. aku berniat untuk mengetok pintu rumahnya tapi aku takut bertemu dengan appa dan eommanya. Jadi aku lebih baik duduk, menunggu ia keluar untuk menemuiku. Aku berjalan ke halte. Aku lihat kearah jendela. Jendela itu tertutup dengan tirai. Aku kecewa, karena ia tidak menampakkan dirinya. Ada apa sebenarnya? Apa yang tidak aku ketahui?

Aku kembali berjalan menuju kedepan pintu rumah donghae. Aku duduk di depannya dan bertopang dagu. Tiba-tiba, terdengar bunyi pintu yang terbuka. Aku menoleh kearah pintu. Disana, appa dan eomma donghae sudah berdiri melihatku. Akupun berdiri dan membungkuk tanda hormat.

“annyeong haseyo.”kataku sambil membungkuk.
“ne annyeong.”sapa mereka kompak.
“pergilah. Kau tidak perlu menunggu donghae seperti ini. dan aku mohon, jangan pernah ajak donghae pergi lagi sampai matahari terbit. Hal itu benar-benar membahayakannya.”kata eomma donghae.
“tapi kenapa? Ada apa dengan donghae?”
“kau tidak perlu tahu, nak. Sekarang, kau pulang saja.”kata appa donghae
“tapiii…..”
Belum selesai aku berbicara, mereka berdua sudah meninggalkanku dan masuk kerumahnya. Mereka meninggalkanku dan membuat aku bertanya Tanya. Ada apa ini? apa yang terjadi? Kenapa mereka menyisakan banyak Tanya di kepalaku?

************

Aku berlari, bersemangat menuju halte. Aku berharap, yeoja cantik itu menampakkan dirinya. Saat aku tiba di halte, aku melihat  jendela itu, dan tirainya tidak terbuka. Masih sama seperti kemaren. Tertutup rapat dengan tirai berwarna kuningnya. Aku ingin melihatnya. Aku merindukannya……

Hari demi haripun berlalu. Aku selalu menunggu donghae di depan rumahnya. Dari pulang sekolah sampai malam. Aku berkeliling di depan rumahnya, bersepeda, berputar putar di depan rumahnya. Hanya untuk menunggu dia, agar keluar dan menjelaskan apa yang terjadi. Ia tidak tahu, betapa aku sangat merindukannya. Aku ingin melihatnya, tapi sepertinya ia sangat membenciku karena kejadian waktu ini…

Eunhyuk POV END

*****************

Donghae POV

Aku tidak bisa tidur nyenyak beberapa hari ini. karena aku tidak melihat dia. Aku tidak pernah melihat wajahnya lagi semenjak kejadian itu. dan hal itu membuatku gelisah dan linglung. Aku harus melihatnya. Aku sangat merindukannya, sudah cukup aku menyiksa diriku karena aku menahan rinduku. Cukup fisikku saja yang terluka, aku tidak ingin hatiku terluka karena merindukannya.

“eomma…”aku memanggil eomma sambil turun dari tangga. Eomma menoleh lalu berdiri.
“ne chagi. Kenapa? Sakit lukanya?”Tanya eomma sambil melihat luka-luka merah di tanganku. Aku menggeleng.
“tidak eomma. Aku merindukannya.”kataku lalu meneteskan air mata.
“ia selalu menunggumu didepan rumah, chagi. Sampai malam.”
“aku ingin menemuinya, eomma. Aku merindukannya.”kataku sambil menangis dengan deras.
“baiklah. Tak apa kau menemuinya dengan luka-luka begini?”Tanya eomma.
“tidak apa-apa eomma. Aku akan menceritakan padanya tentang penyakitku ini.”kataku berusaha tersenyum sebisaku. Eomma mengangguk. Lalu eomma berjalan keluar. Hendak menemui eunhyuk. aku menghapus airmataku dan tersenyum. Rasa rinduku akan terobati sekarang.

Beberapa menit kemudian, aku melihat sosok yang aku rindukan. Aku membelalakkan mataku, karena aku tidak menyangka akan melihatnya lagi. Ia terlihat senang karena sudah melihatku. Dan ia berjalan mendekatiku. Aku menebarkan senyum terindahku.

“hae-ah…”katanya saat berada didepanku.
“ne hyukkie.”kataku sambil tersenyum
“gwenchanayo?’tanyanya sambil menyentuh kedua jemari tanganku dengan lembut, dan menatapku. Aku hanya mengangguk
“kau mau minum apa?”Tanya eommaku pada eunhyuk. lalu eunhyuk menoleh kearah eomma.
“apa saja ahjumma. Gomawo.”katanya lalu kembali menatapku. Eomma pergi ke dapur, berniat membuatkan sesuatu untuk eunhyuk.
“mengapa kau menghilang? Dan kejadian waktu itu. apa sebenarnya yang terjadi?”
“aku tidak menghilang. Hanya saja, aku malu bertemu kau. Dan kejadian waktu itu…. susah aku menjelaskannya.”kataku mengeluh.
“tolong jelaskan. Sepanjang apapun penjelasanmu, aku akan mendengarkannya.”
Aku tersenyum. Aku menariknya dan membawanya keruang tamu, dan duduk. Karena aku yakin, penjelasanku akan panjang.
“kau siap mendengarnya?”aku meyakinkan eunhyuk.
“aku siap.”katanya dengan menebarkan senyumnya.
“baik. Lihat ini.”kata donghae lalu ia membuka lengan jaketnya, hingga tangan putihnya itu tampak. Dan banyak bercak-bercak merah disana. Dan bentuknya sangat menyeramkan. Aku lihat eunhyuk kaget.
“kenapa ini? kenapa begini?”tanyanya kaget sambil tetap melihat tanganku. Aku menutup lengan jaketku agar ia tidak jijik melihat lukaku.
“itu luka.”
“luka apa?”
“kulitku tidak boleh kena sinar matahari, hyukk. Jika kulitku terkena sinar matahari , maka tubuhku akan dipenuhi luka-luka seperti tadi.”
“jadi, bagian mana saja yang luka?”tanyanya.
“tangan, kaki, dan punggungku saja. untung wajahku tidak. Kalau wajahku kena luka, aku benar-benar tidak akan berani bertemu kau.”
“ini silakan diminum nak.”kata eomma sambil menyuguhkan teh hangat dan kue kering.
“gomawo ahjumma.”kata eunhyuk. lalu eomma pergi meninggalkan kami berdua.
“aku minta maaf. Seandainya saja aku tidak mengajakmu ke pantai, hal ini tidak akan pernah terjadi. Mianhe donghae-ah. aku yang salah.”
“bukan salahmu. Aku saja yang ceroboh. Kenapa bisa tertidur di pangkuanmu. Mungkin aku terlalu nyaman. Sampai tidak ingat waktu. Dan rasanya tidak ingin lepas dari dekapanmu.”kataku dan memberikan senyum genitku.
“jinjja? Apakah kata-katamu itu benar, donghae-ah?” tanyanya. Dan aku hanya mengangguk. Ia tersenyum senang dan sedikit malu.
“aku tidak apa-apa. Aku baik-baik saja kok.”kataku meyakinkan.”aku sudah melihatmu saja, aku senang. Rasa rinduku terobati.”
“jadi kau merindukanku? Kenapa baru sekarang kau mau menemuiku? Kau tidak tahu, belakangan ini aku selalu menunggumu didepan rumah. Aku menunggu kamu keluar rumah. Tapi kau tak keluar-keluar. Dan untung saja, hari ini tiba. Dan aku bisa melihatmu lagi. Aku benar-benar merindukanmu.”
“aku harus mengumpulkan keberanian untuk menemuimu. Aku tidak ingin menemuimu dengan keadaan luka-luka seperti ini. tapi aku sudah tidak tahan ingin bertemu. Jadi mianhe kalau kau menemuiku sekarang dalam keadaan aku sedang terluka. Luka ini sangat lama hilangnya, hyuk.”
“aku tidak apa kok. Kalau kau dalam keadaan terluka. Asalkan aku bisa melihatmu baik-baik saja. aku bisa berada disampingmu, aku sudah sangat senang.”
“hyukkie, gomawoo.”kataku lalu meneteskan air mata.
“ne hae. Sudahlah, kau tidak usah menangis lagi. Cepat sembuh yaaaaa.”katanya sambil menghapus air mata dipipiku. Lalu ia sentuh pipiku dengan lembut. Aku tersenyum.
“eunhyuk-ah. aku mencintaimu.”aku memberanikan diri untuk mengatakannya,
“apa?”ia sedikit berteriak karena kaget.
“apa aku harus mengulangnya?”

Ia terdiam. Menatapku dengan tatapan heran. Kenapa ia menatapku seperti itu? apa ia tidak memiliki perasaan yang sama ? apa mungkin ia tidak mencintaiku?

“nado donghae-ah. aku juga sangat mencintaimu.”ia pun mengatakan hal yang sama. Aku tersenyum sambil menatap matanya. Iapun ikut tersenyum lalu kami berpelukan.
“aku senang, akhirnya kau mengungkapkannya. Tapi kau tidak tahu kan, kalau aku yang lebih dulu mengungkapkannya  padamu.”katanya setelah melepas pelukan kami.
“ah kapan? Kau tidak pernah mengatakannya.”
“jelas saja kau tidak tahu. Aku mengungkapkannya saat kau sudah tidur, waktu di pantai. Aku ngoceh sendiri, mencurahkan isi hatiku, tapi kau malah tertidur.”
“ahhhh jadi waktu itu kau sudah menyukaiku yaaaaaa?”aku menggodanya.
“aaangg .. enng… tidak juga sih..”
“ah kau jangan munafik.”kataku menyenggol bahunya.
“lalu kau, sejak kapan menyukaiku?”tanyanya balik.
“hmmm sejak kapan yaaa? Aku lupa. Yang jelas, aku menyukaimu sudah sangat lama. Hanya saja kau tidak pernah melihatku ke jendela dari dulu. Kau tidak tahu ya, kalau aku selalu melihatmu sejak dulu dari jendela. Hahahaa.”
“ah jinjja? Kau curang yaaaaa. Kau sudah menyukaiku dari dulu. Apa kau tidak sakit ? karena menahan perasaan itu sendirian?”
“tidak. Aku senang senang aja kok. Hehe.”
“ah yang benar ? hahaha ternyata kau suka mengintipku yaa. Ahaha.”katanya sambil menggelitikku.
“ahhaa .. ahaha tidak kok. Tidak.. aww geli ..”aku menghindar dari tangannya yang sedang mencari sisi sensitiveku untuk di gelitik.
Dan kamipun bercanda tawa.

**************************

Haripun mulai gelap. Dan jam sudah hampir pukul 9 malam. Eunhyuk masih menemaniku dirumah. Kami sudah makan malam sebelumnya bersama eomma, appa, dan eunhyuk. Kami berbicara sambil tertawa bersama. Sungguh moment yang indah. Berkumpul bersama semua orang yang aku sayangi. Aku ingin seperti ini selalu.

“appa, eomma, aku jalan-jalan dulu ya.”kataku pada eomma dan appa sambil bangun dari dudukku.
“ah ne hati-hati ya chagi.”kata eomma.
“ne ahjumma, tenang saja. aku akan menjaganya.”kata eunhyuk sambil ikut berdiri.
“ya hyukkie, tapi kau jangan antar donghae pulang saat matahari terbit.”kata appa.
“ne tidak akan.”
“baik. Kami berangkat. Annyeong.”kataku lalu menarik tangan eunhyuk dan keluar dari rumah. Kami berangkat ke taman kota. Karena aku ingin menunjukkan bakat danceku pada eunhyuk. aku yakin, ia akan terkagum-kagum
Di taman.
“hey, aku ingin menunjukkanmu sesuatu.”kataku sambil menatap mata eunhyuk genit.
“oh ya ? apa ?”Tanya nya bersemangat.

Akupun berjalan ke lantai yang disiapkan untuk pertunjukan sukarela. Aku hidupkan music dari handphoneku dengan volume yang sangat keras. Lalu lagu RnB diputar, dan aku mulai menggerakkan badanku. Mulai dari kepala, badan, tangan, dan kaki. Aku sungguh lincah saat itu. aku keluarkan semua energiku, agar aku tampil hebat di depan orang yang aku cintai. Aku ingin membuatnya terkagum-kagum melihatku. Sesekali aku memberikan senyum dan tatapan genit padanya. Aku lihat ia menganga, tidak menutup mulutnya. Mungkin aku terlalu keren ya? Haha.

Setelah beberapa menit aku ngedance, tepuk tanganpun menghampiriku. Banyak yang menyaksikan pertunjukanku tadi. Dan eunhykpun ikut bertepuk tangan lalu memelukku di depan orang banyak. Akupun membalas pelukannya.

“hebat ! kau hebat sekali hae-ah.”katanya sambil memelukku.
“hahaaa, jinjja? Gomawo hyukkie.” Kataku sambil melepas pelukanku dan aku membungkuk pada setiap orang yang menepuk tangannya untukku.
“gomawo semuanya. Gomawo .”kataku sambil tetap membungkuk.
“hae, tunggu ya aku beli minum dulu.”kata eunhyuk kemudian ia lari entah kemana. Akupun duduk dan menarik napas dalam-dalam karena lelah. Dan beberapa menit kemudia, eunhyuk datang membawa satu botol minuman. Dan aku pun meneguknya dan sampai hampir habis.
“ah gomawo hyukkie.”aku tersenyum padanya.
“ne hae.”ia membalas senyumanku dan kini kami saling tatap-tatapan. Aku tatap matanya yang sipit dan indah itu. matanya menggambarkan perasaannya. Ia benar-benar sangat mencintaiku. Aku bisa lihat dari tatapan matanya. Jantung berdebar sangat kencang. Aku benar-benar menyukai pria ini.

“aku mencintaimu, hae~”katanya sambil menyentuh pipiku. Akupun ikut menyentuh pipinya.
“ne hyukkie. Nado. Aku juga sangat mencintaimu. Dan bahkan, rasa ku ini melebihi rasamu.”
“tidak. Aku lebih mencintaimu, rasa cintamu padaku tidak sebesar rasa cintaku padamu.”
“hahaaa tidak tidak, hyukkie. Kau tahu kan aku mencintaimu sejak lama. Jadi aku yang lebih mencintaimu.”kataku kesal.
“tidak, pokoknya aku yang lebih  mencintaimu.”katanya lalu tiba-tiba saja ia menggendongku ala bridal style dan membawaku berputar-putar sampai aku pusing. Tapi aku senang.
“turunkan aku, hyukkie. Cukup. Aku pusing. Hahaa.”kataku sambil sedikit berontak.
“hahaha bilang dulu, kalau aku lebih mencintaimu ketimbang kau mencintaiku.”
“ ahhaa iya iya hyukkie. “
Lalu iapun menurunkanku. Mungkin dia juga sudah lelah berputar bersamaku.
“hyukkie, gomawo ya aku sudah memberikan cintamu untukku.”kataku .
“ne . aku juga berterimakasih . karena kau bersedia mencintaiku. Aku sangat bersyukur bisa bertemu denganmu.”
“rasa syukurmu tidak akan seperti rasa syukurku. Kau tidak tahu sudah berapa lama aku memujamu. Dan kenapa ya keajaiban ini datang? Aku sungguh berterimakasih kepada tuhan.”
“mungkin kita jodoh.”katanya genit.
“hahaha semogaaa saja….”kataku terpaksa.
Hening….
“hmmm hae. Kita ke pantai yuk?”ajaknya.
“ayuk. Kayaknya bakal seru di pantai.” Kataku lalu menarik tangan eunhyuk menuju ke pantai.

*************************

Kami tiba di pantai lalu duduk diatas pasir putih. Menatap ombak yang besar ditemani dengan angin yang sangat dingin, yang membuat rambut kami terbelah menjadi dua dan berantakan. Kepalaku bersandar pada bahu eunhyuk,dan eunhyuk menyandarkan kepalanya di atas kepalaku.

“eunhyuk-ah.”
“hmmm.”
“saranghaeyo..”kataku.
“hehe nado chagi. Aku juga sangat mencintaimu. Kau harus cepat sembuh dari penyakitmu ya chagi. Aku ingin mengajakmu melihat matahari terbenam dan terbit sekali-sekali.”
“hahaa kapan yaa aku bisa sembuh? Haha tapi tunggu saja ya.”kataku sedikit tertawa.
“ah kau saja yang malas minum obat. Makanya tidak sembuh-sembuh.”
“bagaimana tidak malas? Aku selalu meminum obat itu sampai bosan dengan rasanya yang pahit itu.”
“ya kalau aku sebagai obatmu, kau mau kan?’katanya sambil menatap mataku. Aku pun mengangkat wajahku dan menatap matanya. Kepalanya tiba-tiba mendekat dengan wajahku. Aku rasakan napasnya di hidungku. Sepertinya ia akan menciumku. Dan saat wajah dan bibirnya sudah benar-benar dekat, spontan aku menutup mataku. Dan benar, ia menciumku. Bibir kami pun bersentuhan. Saling memberi kehangatan melalui mulut. Ia menjilati dan menghisap bibir dan lidahku. Tangannya mulai memelukku, dan akupun melingkarkan lenganku di pinggangnya. Aku membalas ciumannya dan ikut bermain-main. Aku rasakan debaran jantungnya saat menciumku. Aku rasakan perasaan cintanya terhadapku. Ternyata ia benar-benar mencintaiku. Apa yang akan terjadi ketika aku akan pergi meninggalkannya suatu saat nanti?

“jangan tinggalkan aku.”katanya setelah ia selesai menciumku.
“iya hyukkie, aku tidak akan meninggalkanmu.”
“janji?”
“iya.”
Kamipun berpelukan sangat erat sambil melihat gulungan ombak.
“aku sangaaaat mencintaimu, hae…”katanya sambil membelai rambutku..

**************************

Eunhyuk POV


Pulang sekolah, aku ingin menemui yeoja chinguku yang cantik dan baik hati itu. aku mangayuh sepedaku menuju ke rumah donghae lalu memencet bel rumahnya. Setelah aku pencet-pencet belnya berulang kali, tak ada jawaban dari dalam. Tak ada yang membuka pintu dan tak ada sahutan apapun. Aku pencet lagi belnya, hasilnya sama, nihil. Aku bingung. lalu aku berjalan kedepan, aku lihat dari balik jendela, jendelanya tertutup tirai. Sama seperti hari-hari kemaren. Aku linglung. Lalu aku mengayuh sepedaku entah kemana. Setelah itu, aku kembali lagi dan memencet bel rumah donghae. Sama, hasilnya nihil. Pada kemana mereka? Kenapa tidak ada yang membuka pintu? Apa mereka pergi? Tapi kenapa belum kembali? ini sudah hampir malam?

Sudah dua hari aku begini. Mengunjungi rumah donghae, memencet bel rumahnya, tapi tak ada sahutan. Aku seperti orang yang ditendang dari rumah oleh orang tua, dan saat ingin masuk, tidak dibukakan pintu. Ada apa ini? apa yang terjadi? Terakhir aku bertemu donghae, ia tidak seperti ini. kami bermesraan saat itu. tapi kenapa kini ia menghilang ? ada apa ini?

Dan mungkin tuhan tidak tega melihatku seperti ini. tiba-tiba, eomma donghae membuka pintunya setelah aku memencet bel rumahnya. Aku lihat wajahnya sangat…… ya sedih. Tatapan matanya tergambar bahwa ia sedang banyak masalah.
“annyeong ahjumma. Bisa bertemu donghae?"
“masuklah. Aku ingin membicarakan sesuatu yang penting.”

***********************

Aku keluar dari rumah donghae dengan wajah yang tak bisa di gambarkan. Mata merah, pipi basah karena air mata yang keluar sangat deras. Aku menangis saat berbicara dengan appa dan eomma donghae. Kenapa ? kenapa ini harus terjadi? Ini mustahil. Mustahil !

Esok pagi.

Aku sudah bersiap di depan rumah donghae. Aku menunggu donghae, eomma dan appanya keluar membawa dfonghae. Aku tidak bisa menerima kenyataan ini. aku menahan tangisku yang akan keluar. Dan beberapa saat kemudian, donghae, eomma dan appanya keluar.
“donghae…”kataku setelah melihat doghae keluar dari rumahnya menggunakan kursi roda, baju pelindung yang sangat besar, seperti baju astronot. Baju itu berfungsi agar tidak tertembus dari sinar matahari dan donghae bisa bermain-main diluar saat siang hari.
Aku lihat donghae tersenyum dibalik topi helmnya yang sangat besar, kalian tahu kan topi helm yang diapaki oleh astronot dan pakaiannya? Seperti itulah pakaian donghae saat ini.
Donghae didorong oleh eommanya dan menuju ke arahku. Aku pun jongkik dan melihat donghae.
“kau ingin ke planet mana menggunakan pakaian seperti ini?”aku mengajaknya bercanda. Dan ia hanya tertawa, tak bicara satu katapun.
Lalu kami berangkat ke pantai.

*****************

Kalian pasti bertanya Tanya, kenapa kami ke pantai? Ya, ini pinta donghae. Ia ingin melihat matahari terbit bersama orang yang ia sayangi. Makanya ia menggunakan pakaian astronot. Kenapa ia menggunakan kursi roda? Ya, karena seluruh badannya sudah lumpuh akibat penyakit yang di deritanya. Semenjak aku mengajaknya kepantai, penyakitnya tambah parah dan menyebar ke sel-sel tubuh dan tak bisa disembuhkan. Karena saat itu, matahari benar-benar menyerang tubuhnya yang sangat sensitive. Aku benar-benar menyesal. Ini salahku…….

Kami tiba dipantai. Dan sebentar lagi, matahari akan terbit dan sebentar lagi, saat itu akan tiba. Ini pinta donghae. Appa dan eommanya terpaksa menerima keputusan donghae yang sudah sangat bulat. Akupun tak bisa berkata apa-apa. Aku hanya menuruti keinginannya walaupun sakit.

“hae……… kau harus tahu, bahwa aku sangat mencintaimu. Kau harus tahu itu. aku tidak main-main. Aku serius.”kataku tepat di depan wajahnya. Ia hanya tersenyum. Ia tak mau bicara. Aku tidak bisa memaksanya.
“hae, eomma sangat menyayangimu. Eomma tidak punya siapa-siapa lagi selain hae. Eomma akan bahagia disini. Hae  baik-baik ya. Eomma akan merindukan hae.”kata eommanya.
“hae…. Appa minta maaf kalau appa punya salah yang banyak sama hae. Appa suka marah dan memaksa hae minum obat. Tapi itu demi kebaikan hae, demi kesembuhan hae. Appa benar-benar menyayangi hae. Semoga ini yang terbaik buat hae. Appa bisa rasa yang hae rasa.”kini appanya yang berbicara. Sungguh, aku tidak kuat melihat moment ini. sungguh menyakitkanku.


Kami berdiri mengelilingi hae yang sedang duduk, menatap matahari yang akan terbit sebentar lagi. Sesekali aku melirik wajah hae dibalik kaca helm nya. Terukir senyuman indahnya disana. Sepertinya ia sangat bahagia, dan tidak akan menyesali keputusannya.

Dan saat itupun tiba. Matahari muncul sedikit dan panas mulai merasuki tubuh donghae. Aku, appa, dan eomma donghae memegang tangan dan lengan donghae sambil tetap menatap kearah matahari yang akan terbit. Aku menutup mataku. Aku tak kuat melihat ini.

Dan mataharipun muncul sempurna tepat didepan donghae. Matahari memncarkan sinar dan panasnya ketubuh donghae. Aku melirik wajah donghae, aku melihat ia memejamkan matanya. Pejaman mata yang sedang menahan perih dan sakit. aku tahu, ia sedang menahan sakit dan perih. Sepertinya luka-lukanya sedang bermunculan ditubuhnya. Aku tak kuat, lalu aku memeluk donghae. Aku tutupi tubuhnya dari matahari.

“hae, jangan begini hae. Jangan ! aku tak sanggup kehilanganmu. Aku tak sanggup. Jangan lakukan ini, haee.”kataku sambil menangis dan memeluknya.
“aku mohon hae. Jangan lakukan ini.”

Tapi terlambat. Aku benar-benar terlambat melindungi tubuhnya dari panasnya sinar matahari. Aku lihat wajahnya benar-benar dipenuhi oleh bercak merah akibat sinar matahari. Dan ia memejamkan matanya dengan senyum dibibirnya. Aku mengguncang tubuhnya dan memanggil-manggil namanya. Tapi tak ada respon. Ia tak membuka matanya ataupun menggerakkan badannya. Ia benar-benar sudaaahhh…….

“DONGHAEEEEEEEEEEEE !”aku berteriak karena aku tak sanggup kehilangan dia. Aku belum sanggup, aku benar-benar tidak sanggup.
Aku berjongkok tepat di depan donghae. Badannya masih duduk manis di atas kursi roda.
“hae, saranghaeyoooo. Meskipun kau tidak disini lagi, aku akan tetap mencintaimu.”kataku lalu aku memeluk tubuh donghae yang sudah tidak bernyawa lagi. Dan diikuti oleh appa dan eomma donghae, yang ikut memeluk tubuh donghae.
“saranghae.”

Satu pintaku padamu, donghae….
Aku mohon…
Jika kau terlahir kembali….
Jadilah milikku…
Hiduplah bersamaku….
Tak kan kubiarkan kau menderita seperti ini….
Aku akan membahagiakanmu sampai tua nanti….
Saranghaeyoo…

THE END.
Waduh jelek yah endingnya? Mianhe soalnya pusing buat endingnya kayak gimana. Huaaaa siap-siap terima kritik dari readers. Hahaha oke silakan di RCL yaaa wajib loh. Gomawooo ^^

FF EUNHAE GENDERSWITCH | Good Bye Days #1

Title : Good Bye Days. #1
Author : sopie jewel fishy
Genre : Romance, AU, GS
Rating : T
Length : Twoshot
Cast :
Donghae ( yeoja )
Eunhyuk ( namja )
Leeteuk ( eomma )
Kangin ( appa )

Warning : ini FF genderswitch saya yang kesekian kalinya. Saya membuat FF ini berdasarkan film yang sudah saya tonton . judul film nya adalah TAIYOU NO UTA. Film ini dibintangi oleh penyanyi yang berasal dari jepang bernama YUI. Pasti tahu kan ? Dan saya pengen banget dari film nya itu dibuatin FF and cast nya eunhae. Hahhaaaaaa.. jadi saya udah ingetin yah kalo FF ini berdasarkan film dari Jepang ^^ jika ada kesamaan, itu memang disengaja ^^

Cekidot. Happy reading ^^

Donghae POV

Di pagi hari….
“hae-ah. ayo diminum obatnya.”kata eommaku, bernama leeteuk. Dia menyodorkan bungkusan tablet ke arahku dan membawa segelas air putih di tangan kanannya. Ia menyuruhku untuk meminum tablet yang sangat pahit itu.
“ahh eomma. Aku tidak ingin minum obat. Aku tidak perlu meminum ini. penyakitku tidak akan sembuh.”kata donghae sambil menyingkirkan obat itu dari hadapannya lalu tersenyum.
“kau tidak boleh berkata seperti itu donghae-ah. kau pasti sembuh. Ayo diminum.”kata eomma tak pernah menyerah memaksaku untuk meminum obat. Akhirnya akupun mengalah. Lalu aku raih tablet pahit itu, aku masukkan kedalam mulutku, lalu aku raih air putih di tangan eommaku dan aku meneguknya beberapa kali.
“aku benci rasa ini.”kataku sambil menghapus bekas air di bibirku.
“eomma tahu. Siapa yang suka rasa obat?”kata eomma diakhiri dengan tawa. “ berisitirahatlah.”kata eomma sambil mengelus rambutku kemudian beranjak pergi keluar.
Aku melihat jam di dinding. Menunjukkan pukul 7 pagi.
“Sepertinya dia sudah menunggu bus diluar.”kataku dan langsung beranjak dari tempat tidurku dan berjalan mendekati jendela yang tepat berhadapan dengan jalan dan halte bus tepat di depan rumahku. Dan dari jendela kamarku, aku bisa melihat jelas setiap orang yang menunggu bus di halte itu.
Yah, tepat sekali. Saat aku mengintip dari jendela, aku melihat namja itu lagi. Ia duduk dengan manis di halte dengan seragam sekolahnya. Ia menunggu bus hanya seorang diri, tak ada yang menemaninya. Aku memperhatikannya sedang mendengarkan music dan earphone tertempel manis di telinganya. Lalu beberapa menit kemudian, ia mengambil sebotol air dari tasnya dan meneguknya beberapa kali. Aku hanya bisa memperhatikannya dari balik kaca jendela. Aku tidak mungkin keluar dan menghampirinya. Cukup aku menjadi pemuja rahasianya saja. Aku tidak ingin menampakkan diri. Cukup perasaan ini hanya aku saja yang tahu. Tapi terkadang, aku ingin mengungkapkan agar ia tahu bahwa aku sudah sangat lama memperhatikannya. Tapi setelah aku pikir-pikir, itu tidak mungkin.
Dan tiba-tiba, bus yang ia tunggupun datang. Lalu iapun melangkahkan kakinya masuk ke bus, dan bus itupun pergi. Aku menghela napas kesal, karena namja itu sudah pergi. Tak ada yang bisa aku lihat lagi pagi ini. Setelah itu, aku segera merebahkan diri ditempat tidur dan pergi ke alam mimpi dan memimpikan namja itu………….

************************

“eomma, appa. Aku pergi dulu.”kataku sambil memakai sepatu.
“ne donghae-ah. hati-hati ya. Ingat pulangnya jangan sampai menunggu matahari terbit.”kata appa donghae yang bernama kangin, dan berjalan mendekati donghae sambil memberikan air putih dan obat. “ ingat minum ini.”katanya.
“hmm ia appa. Aku tidak akan lupa. Annyeong.”kata donghae mengambil obat itu lalu ia pergi keluar rumah.
Aku berjalan menyusuri kota Seoul yang gelap tapi indah. Dengan lampu-lampu warna warni yang menghiasi di setiap pinggir jalan. Suasana masih sangat ramai. Padahal sudah jam 9 malam. Tapi masih saja ada yang berjalan-jalan, berkumpul dengan teman dan menikmati indahnya malam. Aku selalu melakukan kegiatan ini setiap hari. Pada malam hari, aku gunakan untuk jalan-jalan, melakukan kegiatan yang aku sukai. Sedangkan pada pagi hari sampai siang hari, aku gunakan untuk tidur.

Aku belum menceritakan diriku, hidupku yang sebenarnya. Aku adalah Odapus. Odapus adalah orang yang terjangkit penyakit Lupus. Kalian tahu penyakit lupus itu apa? Lupus adalah penyakit yang tidak bisa terkena sinar matahari. Penyakit Lupus merupakan penyakit kelebihan kekebalan tubuh. Penyakit Lupus terjadi akibat produksi antibodi berlebihan, sehingga tidak berfungsi menyerang virus, kuman atau bakteri yang ada di tubuh, melainkan justru menyerang sistem kekebalan sel dan jaringan tubuh sendiri. Saat kulitku terkena sinar matahari, maka kulitku akan luka, akan keluar bercak-bercak merah, sakit dan perih. Makanya aku tidak pernah berani keluar pada saat siang hari. Sekalinya kena sinar matahari, maka bercak-bercaknya akan tumbuh banyak dan akan susah hilang.

Penyakitku ini sama sekali tidak menular. Bahkan yang mengidap penyakit hanya sekitar 2 orang dari 100 orang. Betapa malangnya aku karena terjangkit penyakit ini. tapi aku menikmatinya. Dan aku harus menikmatinya selagi aku masih bisa bertahan hidup. Karena kemungkinan besar, hidupku tidak akan lama…

Aku terus berkeliling Seoul yang indah ini. aku masuki toko-toko CD, DVD, dan sesekali aku mengunjungi restoran untuk mengisi perutku yang lapar. Aku selalu membawa headset dan ipodku kemanapun aku pergi. Karena disaat aku mendengarkan music, aku tidak akan pernah berhenti menari. Ya, hobiku adalah menari sambil mendengarkan music hip hop atau RnB. Aku selalu menari di taman kota. Karena disana disediakan lantai untuk pertunjukan sukarela. Aku selaluu menari dengan lincah diatas lantai tersebut. Dan banyak orang-orang yang menontonku dan memberiku tepuk tangan meriah. Dan orang-orang tersebut juga banyak yang sering menontonku menari. Bahkan ada juga yang sengaja datang ketaman hanya untuk melihat kelincahan tarianku.

Setelah lelah menari, akupun duduk dan meneguk air yang sudah diberikan appa tadi dirumah. Dan tak lupa aku meminum tablet yang pahit itu. Gunanya untuk menyembuhkan penyakitku. Ah sungguh hanya membuang-buang uang saja untuk membeli obat ini. Toh, obat ini tidak akan memperpanjang umurku. Obat ini hanya membuatku mual, dan terasa tidak enak dilidah karena rasanya pahit.

Setelah beberapa jam aku duduk, aku kembali mendengarkan lagu dan kembali menari. Aku membuat gerakan-gerakan baru yang akan aku tampilkan di esok hari. Tak pernah lelah aku bergerak, menggerakkan kaki, tubuh, tangan dan kepalaku. Karena ini bagian dari hidupku.


*********

pukul 5 pagi

Aku berjalan kerumah dengan senang. Aku senang karena hari ini sungguh menyenangkan. Aku mengetok pintu. Seperti biasa, appa dan eomma selalu siap menungguku di depan pintu pada saat aku pulang. Mereka mengelus lembut rambutku dan mencium keningku. Mereka bertanya tentang kegiatanku hari ini. Ya, aku jawab seadanya saja. aku ceritakan pada mereka dari awal aku meninggalkan rumah, sampai aku tiba dirumah. Mereka sangat senang dengan ceritaku. Aku tahu, mereka sebenarnya menyembunyikan rasa takut akan kehilanganku suatu saat nanti. Makanya mereka melakukan apapun dengan maksimal demi membuatku senang selama aku masih ada.. mereka benar-benar sweeeet (?)

Jam demi jampun berlalu. Sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Aku sudah selesai sarapan dan minum obat. Aku naik ke atas karena ingin menemui namja yang selalu aku tunggu setiap pagi. Aku mengintip lewat jendela kamar. Tak tampak namja itu, aku menunggu dengan bertopang dagu. Mengukir namaku di jendela, karena menunggu sosok namja itu tiba. Dan akhirnya, sosok itupun muncul. Aku menatapnya tajam. Memperhatikan setiap gerakannya. Dan tiba-tiba saja, namja itu mendongakkan kepalanya dan melihat kearahku. Saat ia melihat ke jendela kamarku, ia menyipitkan matanya untuk mempertajam pandangannya. Aku bersembunyi di balik tembok. Aku tidak ingin ia melihatku dan mengetahui bahwa aku selalu mengintipnya dari balik jendela. Saat aku intip sekali lagi, namja itu masih tetap melihat ke arahku. Lalu dengan cepat aku tutup tirai jendela agar ia tak melihatku lagi. Aku menarik napas lega…..

********

Keesokan paginya.

Seperti biasa, setelah meminum obat yang diberikan eomma, aku tidak pernah absen untuk mengintip namja idamanku dari balik jendela. Aku bertopang dagu sambil menunggu namja itu tiba di halte. Dan beberapa menit kemudian, ia berjalan kaki sendiri menuju halte. Dan aku memperhatikan gerak-geriknya . Dan saat ini ia sedang duduk. Dan lagi. Ia mendongakkan kepalanya dan ia melihatku yang sedang asyik mengintip dia. Mataku terbelalak saat menyadari bahwa ia memperhatikanku. Lalu ia melambai-lambaikan tangannya sambil tersenyum kearahku. Dan ia menandakan tangannya bahwa aku disuruh turun mencarinya kebawah. Aku hanya tersenyum melihat tingkahnya. Dan aku tidak mungkin turun menemuinya. Padahal sebenarnya aku sangat ingin dekat dengan dia. Lalu bus pun tiba dan iapun segera masuk ke bus. Aku menghela napas panjang. Aku lega, karena sudah bisa melihat dia, bahkan dia melambai-lambaikan tangannya kearahku. Aku sangat senang..

Aku berjalan menuju tempat tidur dan merebahkan diriku diatasnya. Aku membayangi wajah namja tampan itu, yang sedang melambai-lambaikan tangannya dan menebarkan senyum manisnya. Aku sangat bahagia. Aku harap, aku mimpi indah sekarang…

************************

Aku bangun dari tidur lelapku. Aku melihat jam di dinding, sudah menunjukkan pukul 9 malam. Aku segera bangkit dan berjalan menuju kamar mandi. Seperti biasa, aku akan melakukan aktifitasku di malam hari.
Aku keluar dari kamar dan berjalan menuju ruang tamu. Disana ada appa dan eommaku yang sedang bermesraan menonton drama korea yang lagi booming.

“appa, eomma, aku berangkat.”kataku mengagetkan mereka. Lalu mereka membalikkan kepalanya kearahku, lalu beranjak dari sofa dan berjalan mendekatiku.
“ne donghae-ah. hati-hati yaa. Kau jangan pulang terlalu siang. Jam 6 sudah dirumah ya.”kata eomma sambil mengelus rambutku.
“ne eomma. Aku berangkat.”kataku lalu pergi meninggalkan mereka.

Aku keluar rumahku, dan saat berjalan beberapa langkah, aku melihat seseorang dengan sepeda gayungnya. Dia duduk di halte. Dan sepertinya aku mengenal sosok itu. ia adalah namja yang selalu aku intip setiap pagi. Kenapa ia bisa ada disana dengan sepeda gayungnya?
Aku melihatnya yang sedang memperhatikanku. Lalu ia menaiki sepedanya menuju ke arahku. Aku hanya terdiam melihat namja itu. kini ia berada di depanku.
“aku sudah menunggumu dari sore tadi.”katanya.
Aku hanya bisa tersenyum dan agak menundukkan kepalaku.
“kenapa kau hanya tersenyum?”tanyanya yang melihat tingkah anehku.
“tidak apa-apa.”kataku dan kini aku memberanikan diri menatapnya.
“kau selalu mengintipku dari balik jendela ya?”tanyanya menggodaku.
“ah tidak. Aku hanya ingin menikmati matahari terbit.”kataku mengeles.
“oh ya ? hmm baiklah.”katanya mengiyakan pernyataanku. “ eunhyuk imnida.”katanya sambil mengulurkan tangan kanannya.
“donghae imnida.”akupun membalas uluran tangannya.
“kau mau kemana malam-malam begini?”tanyanya masih berada di atas sepeda gayungnya.
“ingin jalan-jalan saja. kau ?”
“aku ingin menemuimu. Aku penasaran dengan yeoja yang selalu memperhatikanku dari balik jendela. Aku selalu memikirkan mu karena kau yeoja  misterius.”katanya dengan senyum manisnya. Akupun tersipu malu. Dan aku rasa, pipiku mulai merah sekarang.
“ayo naik.”ia menawarkan agar aku naik dibelakangnya. Aku pun berjalan mendekatinya dan akupun duduk dibelakangnya, tepat di tempat boncengannya.
“kau siap?”
“siap.”

Lalu iapun melaju sepedanya dengan pelan. mungkin aku sangat berat. Ia mengajakku keliling kota Seoul, mengajakku ke pameran, bermain bianglala, tembak-tembakan air, bermain lempar-lempar bola, dan banyak lagi. Aku rasa malam ini akan menjadi malam yang sangaaaaaat indah bagiku. Karena hari ini aku bisa bertemu, mengenal, bahkan bersama-sama menghabiskan malam bersama namja yang sangat aku sukai ini.

Saat dipameran, ia bermain panah-panahan. Sampai ia memanah dan menjatuhkan tumpukan botol yang sudah disusun menjadi pyramid. Dan akhirnya , ia memenangkan boneka. Lalu boneka itu ia berikan  padaku.
“ini.”katanya sambil menyerahkan boneka itu padaku.
“ah, gomawo hyukkie.”kataku sambil mengambil boneka itu dari tangannya. Lalu aku peluk boneka itu erat erat sambil berkeliling mencari permainan baru.
Sepanjang berkeliling, hyukkie menggenggam tanganku erat. Ia tidak pernah melepaskan tanganku sedetikpun. Ia menggenggam tanganku dengan lembut dan tangannya itu sangat besar dan hangat. Aku hanya bisa tersenyum ketika melihat tangannya menggenggam erat tanganku. Aku benar-benar sangat bahagia…

*******

Setelah lelah bermain, kamipun memutuskan untuk pergi kepantai. Menikmati indahnya ombak di malam hari, dan udara yang menyejukkan. Ia mengayuh sepedanya menuju pantai sambil menyanyikan lagu super junior. Kami sama-sama menyukai Boyband yang satu itu.

Setibanya dipantai, ia membawa sepedanya ke pantai, dan duduk diatas pasir putih. Aku duduk bersebelahan dengannya sambil memeluk boneka yang ia berikan padaku tadi.

“kau lelah?’tanyanya padaku.
Aku hanya mengangguk sambil memeluk erat bonekanya.
“kau suka boneka itu?”
“iya suka sekali. Gomawo sudah memenangkan hadiah ini untukku.”kataku sambil tersenyum dan menatap mata sipit eunhyuk.
“ne.”katanya sambil tersenyum juga. senyumnya sangat indah, membuatku terbuai (?). Ia menatap mataku tajam, dan akupun membalas tatapannya.
Angin dipantai sangat kencang dan dingin. Angin itu membuat tubuhku menggigil kedinginan dan aku semakin erat memeluk boneka itu. Dan angin menerbangkan rambutku dan membuat rambutku berantakan. Eunhyuk melihatku kedinginanpun tak tinggal diam.
“kau kedinginan?”tanyanya.
Aku hanya mengangguk. Lalu ia semakin mendekat, dan iapun memelukku. Ia membenamkan wajahku di dada bidangnya. Dan mengelus lembut rambutku. Aku kaget dengan perlakuannya, tapi jujur, aku sangat menikmatinya.
“aku peluk ya biar tidak dingin.”katanya sambil mempererat pelukannya dan mengelus lambutku.
Aku hanya mengangguk.
Donghae POV END

*********

Eunhyuk POV

Hening beberapa menit……

“donghae-ah. kau tahu tidak. Semenjak aku memergokimu mengintipku, aku selalu memikirkanmu. Aku selalu memikirkan siapa yeoja yang mengintipku di balik jendela. Dan kenapa yeoja itu selalu menutup tirai saat aku melihat dia sedang mengintipku? pertanyaan itu selalu menghantui otakku. Dan wajah mu selalu menganggu pikiranku dan pandanganku. Aku sampai tidak tahan karena penasaran. Maka dari itu aku membernaikan diri untuk menunggumu sampai keluar rumah……”kataku sambil mengelus rambut donghae. Dan tidak ada respon dari donghae.

“dan hari ini adalah hari yang sangat menyenangkan. Karena aku bisa mengenalmu dan bermain bersama di pameran. Bahkan kau bersedia menghabiskan waktu bersamaku. Aku sangat senang. Kenapa? Aku juga tidak tahu. Hmmm.. apa mungkin aku menyukaimu pada pandangan pertama? Padahal kita baru bertemu dan bermain bersama. Apakah itu mungkin?”aku memandang ombak di pantai yang bergulung. Dan angin membuat rambutku berantakan entah kemana.
Donghae sama sekali tidak merespon. Kenapa dia ? aku daritadi mencurahkan isi hatiku tapi tak ada respon dari dia. Lalu aku menunduk dan menatap wajahnya. Ia terpejam. Dan napasnya teratur. Sepertinya ia tertidur karena lelah.
Aku memberanikan diri untuk mencurahkan isi hatiku. Tapi ia malah tertidur. Apakah aku berani untuk mengatakan bahwa aku menyukainya untuk yang kedua kalinya?
Aku mengelus lembut pipinya, mencium pipinya. Aku tahu aku lancang. Tapi tidak apa-apa kan? Dia juga tidak tahu. #-_____-

Karena aku juga sangat lelah. Lalu akupun ikut tertidur dan aku menyandarkan kepalaku di kepalanya.

Eunhyuk POV END

****************

Donghae POV

Aku membuka mataku perlahan. Dan aku melihat hari sudah mulai menampakkan cahayanya. Aku terbangun dan mengucek-ucek mataku. Dan saat aku terbangun, eunhyuk juga terbangun dan menatapku.
“hey kau sudah bangun?”katanya sambil mengelus rambutku.
“jam berapa ini?”aku bertanya padanya. Lalu ia melirik jam di tangannya.
“jam setengah 7. Kenapa?”katanya.
Aku membelalakkan mataku. Lalu aku segera bangun dan berlari sekencang-kencanganya. Dan tak lupa, aku memeluk boneka yang hyukkie berikan untukku dengan sangat erat.

Aku berlari meninggalkan hyukiie tanpa mengucapkan satu patah katapun. Aku tidak akan sempat. Sebentar lagi matahari akan menampakkan dirinya. Dan aku tidak boleh terkena sinar matahari sedikitpun. Karena luka luka ditubuhku akan muncul. Aku lari sekencang kencangnya. Aku mendengar hyukkie memanggil namaku. Tapi aku tidak perduli. Aku tidak menoleh, dan aku tidak menghentikan langkahku.

Aku terus berlari, sambil sesekali melirik kearah timur. Aku sudah melihat matahari mulai menampakkan dirinya. Aku menangis dan masih tetap berlari menuju rumahku. Dan saat matahari sudah mulai meninggi, aku melirik tangan kiriku, bercak merah itu sudah mulai muncul dan makin lama makin banyak. Aku membuang pandanganku dari tanganku dan tetap focus untuk berlari. Sekarang aku sudah dekat dengan pintu rumahku. Cepat-cepat aku masuk. Dan saat aku masuk, matahari muncul sempurna dan mengarahkan cahayanya ketubuhku. Aku membuka pintu dan akhirnya aku sudah berada dirumahku. Aku membanting pintu. Aku bersender pada pintu dan melihat kedua tanganku. Tanganku penuh dengan bercak-bercak merah dan sangat perih. Aku menangsi lalu tersungkur kelantai. Tiba-tiba appa dan eomma menghampiriku.

“donghae-ah. apa yang terjadi?”kata eomma lalu memelukku. Aku menangis.
“tunggu, aku akan mengambil obat.”kata appa dan pergi mencari obat. Aku menangis dan membalas pelukan eomma. Sungguh, luka ini sangat sakit..

TBC ^^
Mianhe readers bagi yang tidak mengerti. Ahihi tapi aku harap kalian ngerti. Mianhe juga ini ceritanya panjang banget yang part pertama. Aduh mianhe. Aku kira bakal oneshot. Ternyata lebih. Bagi yang baca, tolong kritik dan saran. Jangan lupa RCL yaaaaaaaa ^^Gamsahamnida ..

Jumat, 06 Januari 2012

FF EUNHAE GENDERSWITCH | Don’t Judge Somebody From The Cover ( Chap 4 END )


Title : Don’t Judge Somebody From The Cover ( Chap 4 END )
Author : sopie jewel fishy
Genre : Romance, AU, Genderswitch
Rating : NC 21 YADONG !
Length : Chaptered
Cast :
Eunhyuk ( yeoja )
Donghae ( namja )


Disclaimer :  Eunhyuk milik Donghae. Donghae milik Eunhyuk. EUNHAE milik saya. wkkk~ ini FF bener* asli milik saya, dari pikiran saya, dan buatan saya asli. Ini milik saya, bukan milik orang lain. Jadi jangan copas tanpa izin ^^

WARNING ! : para readers, author ingatkan ya. Mungkin di part sebelumnya, ceritanya masih ber genre T. tapi sekarang, sudah berganti menjadi NC 21 alias NO CHILD. Dan di bawah umur dilarang membaca FF ini yaaaa. Author takut nanti yang belum umur jadi merinding bacanya dan mual. Hueeeeee T_____T jadi kalau tidak suka NC, author harap jangan coba-coba baca FF ini yaaa. Nanti author dosa (?) Dan author juga gga tag kesembarangan orang kok. Karena di part sebelumnya author kan udah ingatkan dan sebagian ada yang minta di tag jadi author tag-in ke readers yang mesen (?) tag ^^


happy reading ^^

previous.
“apa yang kau rasakan ?”tanyanya.
“aku…… aku merasakan.. tenang, bahagia, dan jantungku berdegup semakin cepat.”kataku sambil memegang dadaku.
“itu artinya kau juga mencintaiku.” Katanya dengan senyum.
“mungkin kah? Tapi kenapa?”
“rasa itu perlahan akan muncul. Apalagi kejadian kamarin saat aku menciummu. Aku sudah bisa merasakannya sejak kemarin.”
“ah begitu ya.”
Lalu ia dengan cepat memelukku sangat erat.
“aku bahagia. Akhirnya mendapat seseorang yang aku cari. Aku mencintaimu.”katanya sambil memelukku dengan sangat erat dan senyum terukir di bibir tipisnya.

previous end.

Setelah ia melepaskan pelukannya, tangannya melingkar di pinggangku. Ia menatap mataku dengan tatapan tajamnya. Dan perlahan tangannya membelai lembut pipiku, di elus-elusnya pipiku. Tangannya sangat halus. Aku menikmati sentuhan lembutnya. Kemudian ia menyentuh kelopak mataku dan otomatis aku menutup mataku. Ia menyentuh kelopak mataku dengan lembut. Ia menyentuh hidungku, lalu bibirku.
“aku ingin memiliki semua yang ada pada dirimu.”katanya masih tetap menyentuh pipiku.
“jadilah milikku.”katanya sambil meletakkan telapak tangannya di pipiku. Aku menangis.
“aku tidak mencintaimu.”kataku lalu pergi. Tapi ia memegang tanganku lalu menarikku kembali ke hadapannya.
“kau bohong. Aku tahu kau juga mencintaiku, kan? Jangan bohongi dirimu sendiri. Aku sudah berterus terang padamu.”
aku menunduk dan menahan tangisku yang akan keluar. Lalu tiba-tiba bibirnya berjalan menuju leherku, kemudian ia menjilati leherku dan menghisapnya hingga merah dan berbentuk bulat. Bulu leherku bergidik geli. Aku gerakkan kepalaku karena rasa geli yang ia berikan. Lalu aku menghindar.
“jangan lakukan itu padaku.”kataku.
“lakukanlah denganku. Aku tahu kau mencintaiku.”katanya dan melanjutkan menghisap leherku, dan kini ia menjilati leherku di sebelah kanan. Bulu leherku bergidik lagi. Lalu aku dorong badannya dan aku pergi. Dan lagi-lagi, ia mendapati ku, kemudian ia meremas bahuku dan membalikkan badannku. Dan ia langsung mencium bibirku dengan ganas. Aku berontak, tapi tangannya menahan kepalaku agar tidak terlepas dari ciumannya. Aku memukul-mukul badannya agar ia melepas ciumannya tapi ia tetap menciumku. Lidahnya menjilati bibirku lalu ia memaksa lidahnya agar masuk ke mulutku dan akhirnya ia mainkan lidahnya di dalam mulutku. Entah kenapa, aku menyerah untuk berontak. Aku menyerah untuk menolak, karena sebenarnya aku memang mencintainya. Hanya saja, aku yang munafik. Mencoba menyembunyikan perasaan ini. Dan apa salahnya, aku melakukan hal ini dengan namja yang aku cintai dan mencintaiku? Aku ingin melakukan dengannya karena aku memang sungguh mencintainya….

Aku mainkan lidahku dengan lidahnya. Nafasnya sudah tidak teratur dan begitu pula dengan nafasku. Ciuman kami semakin lama semakin dalam dan semakin ganas dan memanas. Aku menjambak rambutnya. Sepertinya nafsu kami sudah muncul dan tidak tahan menahan sesuatu yang ingin dikeluarkan. Sambil menciumku, tangannya berjalan mencari sesuatu yang besar dan menggumpal yang aku miliki. Diremasnya payudaraku dengan pelan dan lama-lama semakin keras.
“aahh.. “aku mendesah disela-sela ciumanku.
ia masih memijat payudaraku tapi kali ini bibirnya menghisap leherku. Aku mendongakkan kepalaku dan memejamkan mataku. Menikmati sensasi yang ia berikan padaku. Sambil aku belai lembut rambutnya.
“aaahh……”
Ia jilati leherku seperti kucing yang memandikan anaknya. Seluruh leherku basah karenanya. Pulau merah dimana-mana. Lalu tangannya berjalan menuju vaginaku yang masih berbalut celana dalam. Ia masukkan tangannya kedalam rokku, lalu ia sentuh vaginaku dari luar. Dan hal itu membuatku mendesah hebat.
“aaau.,.. aaahhhhh….”aku mendesah sambil menjilati lehernya. Kini, aku perlakukan lidahnya sama seperti perlakuannya terhadap lidahku. Ia raba-raba vaginaku dan memutar-mutarkan vaginaku.
“sudah basah sekali.”katanya sambil menatapku dan tangannya masih bermain dengan vaginaku.
“aaahh.”aku mendesah sambil menatap matanya yang indah itu.
“kau mau melakukannya denganku kan?”tanyanya.
aku hanya bisa mengangguk. Aku tak bisa menjawab karena aku terlalu terbuai dengan perlakuannya. Lalu ia tersenyum leihat reaksiku, kemudain wajahnya berubah seketika menjadi wajah penuh nafsu. Matanya fokus pada payudaraku dan tangannya berjalan menuju ujung bawah bajuku karena ia akan membuka bajuku. Dan setelah bajuku terbuka, ia tidak melepaskan tatapan matanya dari payudaraku, lalu ia membuang bajuku ke sembarang tempat. Ia melihat brakiu yang berwarna putih, lalu ia klepaskan pengaitnya dan membuang braku kesembarang tempat. Lalu ia mendesah dan meremas payudaraku dan kemudian ia lahap payudaraku seperti bayi yang sedang kelaparan.
“ahhhh.” Ia mendesah di sela-sela hisapannya.
“aaaaa.. aaauuhh.. aaahhhh.”aku mendesah sambil menjambak rambutnya. Aku perhatikan bibirnya yang menghisap payudaraku. Ia hisap payudaraku disebelah kiri dan tangannya memijat payudaraku disebelah kanan. Ia putar-putarkan nipple ku dan meremasnya dengan jarinya. Dan sesekali, ia menggigit nipleku.  Lalu gentian, sekarang ia menghisap payudaraku disebelah kanan. ia putarkan dan ia mainkan nipleku dengan lidahnya. Ia jilati dan ia hisap sekitar dadaku sampai membentuk sebuah pulau.
“aaahhhh…ahh.”aku mendesah lagi.
Lalu dengan ganas, ia membuka rok ku dan membuang kesembarang tempat. Ia menggendongku dan menidurkanku di sofa. Aku hanya bisa pasrah dengan perlakuannya. Aku seperti tidak sadarkan diri karena menikmati sensasinya. Lalu ia buka celana dalamku yang berwarna ungu dan membuang kesembarang tempat. Ia melebarkan kakiku agar ia melihat vaginaku. Lalu ia dekatkan kepalanya dengan vaginaku.
“ooohhh yeah. Masih sempit sekali.”katanya.
“ngg….”aku menggigit jariku sambil memperhatikannya yang sedang memperhatikan vaginaku.
Lalu ia mainkan klitorisku dengan ibu jarinya. Ia putarkan dan ia pijat pelan. aku menggeliat karena geli.
“aaww.. aaah.”
Lalu ia menjilati klitorisku dari atas sampai bawah. Ia putarkan lidahnya dan memainkan klitorisku. Aku menggeliat geli. Lalu ia hisap klitorisku dan memasukkan jari tengahnya ke dalam vaginaku. Aku rasakan jarinya masuk sangat susah.
“aaaaaaaahkkk.. aaaaaw sak.. sakkiiiiiitt.”kataku sambil memeras bahunya.
“tahan sayang. Ini memang sedikit sakit.”katanya lalu melanjutkan menjilati klitorisku. Dan jarinya bergerak masuk dan keluar dari vaginaku. Aku rasakan cairanku keluar sangat banyak karena perlakuannya. Aku menggigit bibir bawahku. Menahan nikmat yang ia berikan. Lalu ia jilati lubang vaginaku yang penuh dengan cairan. Ia hisap dan ia masukkan lidahnya ke lubang vaginaku yang masih sempit. Lalu ia putar-putarkan lidahnya di dalamnya.
“aaaw aaaaaahhhh.”aku berteriak.
dan akhirnya, selesai juga ia memainkan vaginaku. Lalu bibirnya menuju payudaraku dan menghisapnya lagi. Nafasku terengah-engah karena menahan geli bercampur nikmat yang diberikan olehnya.
ia melepaskan bibirnya dari payudaraku dan kemudian ia cepat-cepat membuka bajunya dan celananya. Kini, ia tidak bisa menyembunyikan juniornya yang sudah menegang. Ia cepat-cepat membuka boxer dan celana dalamnya. Dan kini, juniornya yang besar itu tampak sempurna. Berdiri tegak dan perkasa (?). lalu ia arahkan juniornya ke mulutku. Ia menyuruhku untuk mengulum juniornya. Aku buka mulutku, nmempersilakan juniornya masuk dan aku akan memanjakan juniornya. Aku bangunkan setengah badanku. Lalu aku gerakkan kepalaku maju mundur dan tanganku memijat twinballs nya. Ia menjambak rambutku dan ia ikut menggerakkan pinggulnya maju dan mundur.
“ooooh yeah.. ooooohhhhhh faster.”
Aku mempercepat gerakan kepalaku sampai ia menjambak rambutku dengan kasar. Mungkin saking nikmatnya. Lalu aku lepaskan mulutku dari juniornya dan aku terbatuk. Aku berdiri , menghisap niplenya dan aku mainkan niplenya dan memutar-mutarkan lidahku. Lalu aku buat pulau di sekitar dada bidangnya. Dan membuat dadanya semakin seksi. Tiba-tiba ia mendorongku dan akupun tertidur di sofa.
“kau siap sayang?”tanyanya dengan wajah penuh nafsu.
“iyaaaaaa.”kataku sedikit mendesah.
“ini akan sakit . kau bisa tahan kan?”
Aku hanya mengangguk. Lalu ia membuka kakiku dengan lebar. Ia arahkan juniornya ke vaginaku dan bersiap akan menelusuri vaginaku. Ia mainkan juniornya di vagina dan klitorisku. Aku menggeliat.
“aaahhhh..” aku mendesah lagi.
dan tiba saatnya juniornya akan masuk ke vaginaku. Juniornya yang besar itu sudah masuk setengah saja. Aku berteriak kesakitan.
“aaaahh aw sakiiitt.”
“tahan sayang.”katanya sambil mengelus pipiku.
Lalu ia mendorong pinggulnya dan akhirnya juniornya masuk sempurna. Ia diamkan juniornya agar juniornya dapat beradaptasi. Dan ia memulai kegiatannya. Ia gerakkan pinggulnya maju dan mundur sambil memijat payudaraku.
“aaah ooh aaahhh yeah.. ahh ahhhh aaaaahhh?”akyu mendesah sambil memejamkan mataku karena nikmat. Ia terus menggeraskkan pinggulnya dengan frekuensi yang semakin cepat. Dan kini ia membalikkan badanku. Aku membungkuk. Lalu ia mengarahkan juniornya dari belakang dan ia memegang tanganku yang terputar kebelakang sebagai pegangannya agar ia bisa lakukan gerakan dengan cepat.
“aaaaaaaaaaahhhhh.”aku mendesah ketika juniornya masuk lagi.
ia gerakkan pinggulnya maju mundur sambil memukul pantatku karena gemas. Aku hanya bisa mendesah nikmat. Ia menjilati punggungku dan menghisapnya sambil tetap menggerakkan pinggulnya maju dan mundur. Aku meremas sofa karena rasanya sangat nikmat. Lalu ia membalikkan badanku dan merebahkan tubuhku lagi. Dan kini, ia membawa kedua kakiku di bahunya dan kakiku bersandar di bahunya. Lalu ia masukkan lagi juniornya dan ia menggerakkan pinggulnya lagi.
“aah ooohhh yeah faster. Aaahh.”
lalu iapun mempercepat gerakannya. Dan sepertinya ia sudah mencapai puncaknya. Puncak dimana sesuatu itu akan keluar. Ia gerakkan dengan cepat sambil meremas dadaku. Aku meremas sofa dan berteriak.
“aaaaahhh ooohh uaaaahhh.”
gerakan pinggulnya semakin cepat, cepat, dan tiba-tiba ia lepaskan juniornya dan ia arahkan juniornya ke payudaraku. Lalu ia mengocok juniornya hingga cairannya keluar. Nafasku terengah-engah karena aku lelah melakukan kegiatan ini. setelah itu , ia berada diatasku dan tangan kanannya membelai pipiku dengan lembut.
“eunhyuk-ah.. termakasih kau sudah mau memberikan itu semua untukku. Kau berikan keperawananku untukku, untuk lelaki yang selama ini sudah jahat padamu. Aku minta maaf  karena aku sudah merenggut itu semua. Tapi aku berjanji. Aku berjanji tidaka akn meninggalkanmu, tidak akan. Karena aku sudah bersumpah akan menjagamu , karena aku sudah mendapatkan orang yang tepat. Aku tidak akan menyia-nyiakanmu. Aku tidak akan pernah membuatmu kecewa. Aku sudah mendapatkannya dan aku yakin, aku tidak akan bisa berpaling dariku. Dan akupun, tidak akan pernah bisa berpaling darimu.”katanya sambil terus membelai pipiku.
“ne donghae-ah. berjanjilah padaku bahwa kau akan terus bersamaku. Berjanjilah bahwa kau tidak akan pernah meninggalkanku karena kau sudah mendapatkannya. Kau mendapatkan apa yang kau mau, jadi aku harap kau jaga aku sampai mati nanti.”
“tentu eunhyuk-ah, tentu. Aku akan menjagamu sampai mati nanti. Dan satu pintaku, berhentilah bekerja seperti ini. aku akan membayar berapapun kerugiannya asalkan kau berhenti bekerja ditempat yang memalukan seperti ini. kini kau sudah jadi milikku. Aku tidak ingin hal buruk terjadi padamu. Aku tidak terima, setiap namja yang menyentuhmu dengan mudah.”
“tapiiii….. aku tidak ingin merepotkanmu.”
“aku akan merasa repot kalau kau tetap bekerja ditempat ini. aku akan repot mengawasimu kemari, aku akan repot menjagamu, aku akan repot karena beban memikirkanmu. Aku akan lebih repot kalau kau tetap bekerja disini. Tolong, berhentilah bekerja ditempat ini.”
“donghae-ah. gomawo. Kau benar-benar baik.”
“aku melakukan ini karena aku mencintaimu. Kau mencintaiku?”tanyanya.
“ne nado saranghae donghae-ah.”
lalu kamipun berpelukan lalu berciuman……

5 months later….

Aku sudah berkeluarga. Aku menikah dengan donghae 2 tahun lalu dan aku sudah diberkahi seorang anak permpuan yang bernama Lee Ha Rim. Dan semenjak kejadian itu, aku benar-benar mengundurkan diri dari café malam itu. dan tentu saja, suamiku yang membayar semua ganti ruginya dan biaya itu tidak sedikit. Ia rela mengeluarkan uangnya hanya demia aku. Agar aku tidak bekerja disana. Agar aku tidak dinilai buruk oleh orang sekitar. Kini aku bekerja sebagai manajer toko kue yang besar. Tokoku sangat maju berkat donghae karena sudah mendukungku, dan memberikan modalnya untukku. Aku sudah mempunyai banyak pelanggan tetap yang memesan kue di perusahaanku. Kini, aku bisa menjadi orang sukses, karena donghae. Aku sangat bahagia karena bisa memilikinya dan menjadi miliknya. Aku sangat mencintainya..

“eunhyuk-ah. aku ingin. Ayoolah.”kata donghae sambil memelukku dari belakang.
“aaah tapi ini lagi di toko sayang.”
“di kamar mandi kan bisa. Ayo sayang… si junior sudah tidak tahan ingin menikmati si gua.”bisiknya.
lalu ia menggendongku ala bridal style dan berjalan menuju kamar mandi. Aku hanya bisa tertawa karena perlakuannya. Dan tunggu saja desahan-desahan merdu yang akan keluar dari kamar mandi..

THE END.


FF EUNHAE GENDERSWITCH | Don’t Judge Somebody From The Cover ( Chap 3 )

Title : Don’t Judge Somebody From The Cover ( Chap 3 )
Author : sopie jewel fishy
Genre : Romance, AU, Genderswitch
Rating : T
Length : Chaptered
Cast :
Eunhyuk ( yeoja )
Donghae ( namja )


Disclaimer :  Eunhyuk milik Donghae. Donghae milik Eunhyuk. EUNHAE milik saya. wkkk~ ini FF bener* asli milik saya, dari pikiran saya, dan buatan saya asli. Ini milik saya, bukan milik orang lain. Jadi jangan copas tanpa izin ^^

happy reading ^^


Previous Part

Dia terdiam. Sepertinya ia menatap mataku. Tapi tidak terlihat karena dia memakai kacamata ribben berwarna hitam. Tidak ada aksi dari dia. Tidak ada perlakuan dari dia yang menunjukkan bahwa dia akan memperkosaku. Lalu dengan cepat tanganku bergerak. Aku tarik syal yang menutupi bibirnya itu, sampai akhirnya bibirnya terlihat dan… aku mengetahui jelas bibir itu. bibir milik seseorang….
“Donghae ?!”

Previous End.

“donghae ?!” kataku kaget lalu aku segera mendorong tubuhnya sampai ia terjatuh. Setelah itu, aku pun berdiri.
“apa yang kau lakukan disini ?”kataku kaget dengan mata melotot.
Ia berdiri, lalu berjalan mendekatiku. Aku mencium aura tidak mengenakkan. Setelah ia sudah berada didepanku dengan jarak beberapa senti saja, ia meremas kedua lenganku.
“lakukanlah denganku.”katanya dengan wajah penuh nafsunya. Aku meringis kesakitan karena ia meremas tanganku dengan sekuat tenaga. Aku berusaha melepaskan tanganku.  Tapi saat aku sedang berkonsentrasi melepaskan tanganku dari genggamannya, ia mencuri kesempatan dengan mencium dan dan menghisap leherku. Setelah berhasil aku lepaskan tanganku, dengan cepat aku menamparnya.
PLAAAAK ! lagi lagi aku menamparnya. Tapi kali ini, perbuatannya benar-benar sudah keterlaluan. Ia menyentuh pipinya yang aku tampar tadi.
“apa maksud mu memperlakukanku seperti ini? bukan kah kau sangat membenciku, huh?”
ia terdiam, masih menyentuh pipinya yang merah.
“kau membenciku karena aku wanita malam, karena aku bekerja dengan cara menjual diri, karena kau berpikir aku sudah tidak perawan lagi. Kau benci itu semua kan ? iya ? lalu kenapa ? kau melakukan hal ini ? kau ingin melakukan hal itu denganku. Apa maksudnya?”aku berteriak. Aku benar-benar tidak mengerti jalan pikirannya.
“ya, aku membencimu karena pekerjaanmu.”
“ya sudah. Kalau kau memang membenciku, kenapa kau kemari? Kenapa kau ingin melakukan hal itu denganku ?  kau sungguh lelaki munafik.”kataku lalu aku pergi keluar meninggalkan dia.

***
Hari ini aku tidak kuliah. Lagi ? iya, karena aku benar-benar tidak ingin bertemu donghae. Aku malu, benar-benar malu kalau ingat kejadian kemarin. Sekarang aku berjalan menuju café. Saat aku sudah sampai di café, aku melihat donghae. Dia berjalan keluar dari ruang manager. Apa yang sedang ia lakukan? Kenapa ia selama ini selalu mencariku kemari ?
Saat ia berjalan menuju pintu keluar, aku berlari dan bersembunyi agar ia tidak mencariku. Aku mengintip melihat kepergiannya. Setelah ia pergi dengan mobilnya, akupun masuk kedalam. Lalu manager sudah berdiri didepan ruangannya.
“hmmm tadi dia kenapa kemari?”aku bertanya pada manager.
“ia bertanya tentang dirimu. Apa kau tidak bertemu dia di depan tadi?”
“ah tidak. gomawo.”kataku lalu pergi dari hadapannya.
apa ? ia bertanya tentang diriku ? bertanya apa ? Ulah apa lagi yang akan ia lakukan? Kenapa selama ini ia selalu mengurusiku ? mengusik hidupku dan selalu muncul di hadapanku? Apa mungkin ia menyukaiku? Ah. Namja aneh. Tapi aku tidak boleh terlalu percaya diri. Mungkin saja ada keperluan lain, makanya ia bertanya tentang aku. Belum tentu ia menyukaiku kan ? haha..

Aku bekerja dengan sangat malas. Karena hari ini benar-benar ramai. Dipenuhi oleh lelaki hidung belang yang haus akan kasih sayang dan wajah-wajah mesum mereka. Aku tidak habis pikir, apa mereka tidak punya pacar ? tidak punya istri ? bahkan ada ahjussi yang wajahnya sudah tua, datang kemari dan menyewa wanita malam. Apa ia kurang puas dengan service istrinya dirumah ? atau istrinya tidak pernah mau diajak bersetubuh ? atau suaminya yang terlalu nafsuan, karena setiap detik ingin bersetubuh ? namja zaman sekarang tidak pernah mensyukuri apa yang sudah ia miliki. Malah menghabiskan uang demi kepuasan. Tapi ada juga namja aneh yang munafik dan menjilat ludahnya sendiri. Hah ? donghae ? lagi-lagi namanya. Selalu saja muncul.

Hari sudah malam, waktunya aku pulang. Aku sangat lelah dan mengantuk. Aku berjalan kaki menuju rumah. Sangat seram karena tidak ada siapa-siapa. Di jalan yang sepi, aku melihat seseorang berdiri bersandar ditembok dan melihat kearahku. Aku agak takut tapi aku memberanikan diri untuk lewat. Tapi ia berjalan mendekatiku dan lama-lama semakin dekat.
“apa yang kau lakukan?”tanyaku kaget.
“aku menunggumu.”
“untuk apa?”kataku malas.
“aku sudah tahu semua.”
“tahu apa?”
“tahu tentang kehidupanmu yang sebenarnya. Tahu tentang dirimu yang sebenarnya.”
“oh, lalu?”
“aku minta maaf karena kau sudah berprasangka buruk. Aku minta maaf karena aku selalu menghinamu. Aku selalu menjelek-jelekkan mu karena aku tidak tahu yang sebenarnya.”
“hanya itu? ne gwenchana.”kataku berusaha cuek.
Lalu dengan cepat ia menarik tanganku dan mendorongku sampai aku bersandar pada tembok. Wajahnya sangat dekat dengan wajahku, lalu tangannya menjagaku di kiri dan di kanan.
“pantas saja setiap ada orang yang ingin bersetubuh denganmu, kau menolak. Bahkan saat aku memintanya kemarin, kau menolak. Aku sudah dapat jawabannya.”
“aa…apa yang kau lakukan?”kataku takut. Ia  semakin mendekatkan bibirnya dengan bibirku. Aku benar-benar tidak bisa bergerak. Tubuhku beku, tak ada penolakan sama sekali. Dan akhirnya, bibirnya mendarat di bibirku. Ia mencium bibirku dengan lembut, tanpa nafsu. Dengan perlahan tapi pasti. Tangan kanannya menyentuh lembut pipiku, tapi tangan kirinya masih tetap bersandar pada tembok. Dia memainkan lidahku. Ia menghisap bibir bawah dan atasku. Dia menghisap lidahku dengan lembut. Sampai-sampai aku terbuai dengan perlakuan lembutnya. Aku tidak bisa menolak dan aku tak ingin menolak. Entah kenapa. Aku biarkan lidahnya akses ke mulutku. Memainkan lidahku dan saling bertukar saliva.  Dan entah kenapa, aku membalas permainan lidahnya dan aku balik menghisap bibirnya. Aku rasakan nafasnya, nafas yang tidak teratur adalah nafas yang penuh nafsu. Nafsunya mulai muncul. Aku tak mau hal aneh terjadi. Lalu dengan cepat aku melepaskan ciuman kami.

“eng. Mianhe aku harus pulang.”kataku lalu aku pergi meninggalkan dia dan berlari dengan kencang. Ah apa yang sudah aku lakukan? Kenapa hal itu terjadi ? ia menciumku dan aku balas menciumnya. Kenapa ia melakukan hal itu ? dan apa maksud kata-katanya bilang bahwa sudah mengetahui hidupku yang sebenarnya? Kenapa aku tidak bertanya saja tadi ? aaaaah apa yang ia lakukan ? ia menciumku !

***
aku bekerja lagi seperti biasa. Pekerjaan yang membosankan dan melelahkan. Harus melihat situasi seperti ini. harus melihat tampang-tampang mesum. Nikmati sajaaaa.

“hey, kau dipanggil tamu diruangan 1.”kata manager.
“kenapa aku?”
“ia menginginkanmu yang datang kesana. Cepatlah ! jangan buat tamu kecewa.”
“ne.”kataku lalu berjalan keruangan 1. Seperti biasa, yang aku lihat disana adalah donghae. Sedang apa sih dia kemari ? selalu saja mengangguku. Apa yang dia inginkan ? tapi aku senang karena setiap hari bisa melihatnya. Tapi aku kesal juga ingat sikapnya yang seenaknya.

“ada apa lagi kau kemari?”tanyaku ketus.
ia berjalan mendekatiku, lalu menggenggam erat tanganku. Aku kaget .
“kau mencintaiku?”katanya dengan tatapan yang sangat lembut.
“apa?”aku sedikit berteriak.
“kau mencintaiku kan? Aku bisa rasakan saat kita ciuman kemarin.”
aku segera melepaskan tanganku dari genggamannya.
“tidak. Mana mungkin aku mencintai lelaki sepertimu. Yang selalu menghinaku, yang selalu mengangguku, yang membuat hidupku tidak tenang, yang menyebarkan gosip kemana-mana yang….” Belum selesai aku berbicara, ia sudah mencium bibirku lagi. Aku berontak dan mendorong badannya.
“apa sih yang kau lakukan ! aku ini bukan siapa-siapa kamu. Jadi jangan perlakukan aku seperti gadis murahan !”kataku.
“lalu yang kemarin malam itu apa ? bahkan kau merespon ciumanku.”
skak mat ! aku benar-benar sudah dipojokkan sekarang. Entah seberapa merah wajahku karena malu. Lalu ia menyentuh pipiku.
“pipimu merah sekali.”katanya sambil tersenyum. Aku menepis tangannya.
“sudahlah. Apa maumu?”tanyaku malas.
“aku mencintaimu.”
“apa?!”
“apa perlu aku ulangi?”
“tapi…. Kenapa ? bukan kah kau membenciku, tapi kenapa kau mencintaiku?”
“haruskah aku ceritakan dari awal ?”
“iya !”
“mencintaimu sudah lama. Aku mencintaimu secara diam-diam. Aku mengintaimu kemanapun kau pergi. Hanya karena aku ingin melihatmu.”
“tapi kenapa ? semua hinaan itu…..”
“ya, aku lakukan itu agar aku bisa melupakanmu dan membencimu. Karena aku tahu, aku sudah jatuh cinta pada orang yang salah karena dulu aku menilaimu seorang wanita malam yang tidak punya harga diri. Aku berusaha membencimu, tapi justru kebalikannya. Aku semakin mencintaimu. Semakin sulit aku kendalikan rasa ini. aku tak bisa bohongi perasaan kalau sebenarnya aku mencintaimu. Bahkan kemarin aku datang kemari dan bertanya pada manager mu tentang hidupmu. Dan manager mu bilang, kalau kau ternyata masih menjaga kesucian mu, masih menjaga mahkotamu. Dan setiap kau diperlakukan kasar dan seenaknya sama lelaki hidung belang, kau selalu melawan. Aku tidak tahu yang sebenarnya. Mianhe. Seandainya aku cari tahu dari dulu tentangmu, mungkin aku tidak akan sejahat itu menghinamu. Jeongmal mianhe eunhuk-ah.”
“lalu setelah kau mengetahui aku masih perawan, kau baru berani untuk mengatakan perasaanmu ? kalau saja misalnya aku sudah tidak perawan lagi, apa kau akan mengungkapkan perasaanmu kepadaku?”
“bukan begitu eunhyuk-ah. hanya saja, aku trauma. Dulu setiap aku berpacaran, aku selalu mendapat pacar yang tidak benar. Pergaulannya salah, dan mereka tidak menjaga kesuciannya. Dan dulu aku sempat bertekad, kalau saja aku mencintai seseorang, dan seseorang baik-baik dan masih menjaga kesuciannya, sampai mati aku akan membuat yeoja itu mencintaiku dan aku akan menjaganya sampai mati. Itu sudah menjadi tekadku dari dulu. Dan sekarang aku sudah mendapatkan yeoja itu. dan aku harus tepati janjiku…”
“apa ? kau membuat tekad seperti itu?”
“iya, maka dari itu. aku akan menjagamu sampai mati. Aku sudah benar-benar mencintaimu. Sejak dulu sampai sekarang. “
Aku terdiam mendengar pengakuannya. Sedikit sakit, tapi ini nyata. Ternyata ia mencintaiku. Dan ternyata perlakuannya yang buruk selama ini karena ingin membenciku tapi justru kebalikannya. Lalu aku harus bagaimana? Mungkinkah aku juga mencintainya?
“eunhyuk-ah.”katanya sambil  berjalan mendekatiku lalu menyentuh pipiku.
“kau mencintaiku?”tanyanya sambil menatap mataku. Akupun membalas tatapannya.
“aku tidak tahu.”aku menjawab apa adanya.
“baiklah.”katanya lalu ia menciumku lagi. Benar-benar lembut. Ia membuka bibirnya perlahan, lalu menghisap bibirku dengan lembut. Menjilati bibirku dengan lidahnya. Menghisap bibir bawah dan atasku, bahkan sesekali menggigitnya. Bermain dengan lidahku. Dan akupun merespon. Aku ikut memainkan lidahku dan aku memutar-mutarkan lidahku dengan ganas didalam bibir donghae. Dan iapun semakin ganas karena aku yang memancing keganasan ini. Dan akupun melingkarkan tanganku di leher donghae. Aku sangat menikmati ciuman ini.. Setelah berlama kami berciuman, aku menyudahi ciuman ini.
“apa yang kau rasakan ?”tanyanya.
“aku…… aku merasakan.. tenang, bahagia, dan jantungku berdegup semakin cepat.”kataku sambil memegang dadaku.
“itu artinya kau juga mencintaiku.” Katanya dengan senyum.
“mungkin kah? Tapi kenapa?”
“rasa itu perlahan akan muncul. Apalagi kejadian kamarin saat aku menciummu. Aku sudah bisa merasakannya sejak kemarin.”
“ah begitu ya.”
Lalu ia dengan cepat memelukku sangat erat.
“aku bahagia. Akhirnya mendapat seseorang yang aku cari. Aku mencintaimu.”katanya sambil memelukku dengan sangat erat dan senyum terukir di bibir tipisnya.

TBC ^^
jangan lupa RCL ya :D jangan jadi siders dong. ^^