EUNHAE SHIPPER

EUNHAE SHIPPER

Kamis, 12 Januari 2012

FF EUNHAE GENDERSWITCH | Good Bye Days #2 END

Title : Good Bye Days. #2 END
Author : sopie jewel fishy
Genre : Romance, AU, GS
Rating : T
Length : Twoshot
Cast :
Donghae ( yeoja )
Eunhyuk ( namja )
Leeteuk ( eomma )
Kangin ( appa )

Warning : ini FF genderswitch saya yang kesekian kalinya. Saya membuat FF ini berdasarkan film yang sudah saya tonton . judul film nya adalah TAIYOU NO UTA. Film ini dibintangi oleh penyanyi yang berasal dari jepang bernama YUI. Pasti tahu kan ? Dan saya pengen banget dari film nya itu dibuatin FF and cast nya eunhae. Hahhaaaaaa.. jadi saya udah ingetin yah kalo FF ini berdasarkan film dari Jepang ^^ jika ada kesamaan, itu memang disengaja ^^

Cekidot. Happy reading ^^

Previous part

Aku membuka pintu dan akhirnya aku sudah berada dirumahku. Aku membanting pintu. Aku bersender pada pintu dan melihat kedua tanganku. Tanganku penuh dengan bercak-bercak merah dan sangat perih. Aku menangis lalu tersungkur kelantai. Tiba-tiba appa dan eomma menghampiriku.
“donghae-ah. apa yang terjadi?”kata eomma lalu memelukku. Aku menangis.
“tunggu, aku akan mengambil obat.”kata appa dan pergi mencari obat. Aku menangis dan membalas pelukan eomma. Sungguh, luka ini sangat sakit..

Previous END

Donghae POV

Aku merebahkan diriku di tempat tidur dan menyelimuti tubuhku dengan selimut. Aku tak sanggup melihat bercak-berak merah yang meramaikan tubuhku. Sangat perih dan sakit rasanya. Aku mencoba menutup mata tapi tidak bisa. Yang ada saat aku memejamkan mataku, hanya wajah hyukkie. Aku membangunkan setengah badanku dan meraih boneka yang hyukkie berikan untukku. Aku pandangi boneka itu dan menangis. Aku peluk boneka itu dengan erat. Aku benar-benar merasa bersalah. Karena aku meninggalkannya begitu saja. tanpa memberikan penjelasan terlebih dahulu. Dia pasti sangat bingung, kenapa aku lari-lari seperti tadi. Apakah ia memikirkanku, seperti aku memikirkannya?

Aku kembali merebahkan tubuhku. Aku mencoba tidur sambil memeluk boneka pemberian hyukkie. Dan akhirnya, akupun terlelap.

Donghae POV END

***************

Eunhyuk POV

Hari ini aku tidak sekolah. Aku terduduk di depan pintu rumah donghae. Aku menunduk dan memikirkan sesuatu. Aku memikirkan, kenapa ia berlari sekencang itu? kenapa ia meninggalkanku dan tidak berkata apapun? Apakah ia akan dimarahi orang tuanya karena pulang pagi? Sungguh membuatku bingung. aku berniat untuk mengetok pintu rumahnya tapi aku takut bertemu dengan appa dan eommanya. Jadi aku lebih baik duduk, menunggu ia keluar untuk menemuiku. Aku berjalan ke halte. Aku lihat kearah jendela. Jendela itu tertutup dengan tirai. Aku kecewa, karena ia tidak menampakkan dirinya. Ada apa sebenarnya? Apa yang tidak aku ketahui?

Aku kembali berjalan menuju kedepan pintu rumah donghae. Aku duduk di depannya dan bertopang dagu. Tiba-tiba, terdengar bunyi pintu yang terbuka. Aku menoleh kearah pintu. Disana, appa dan eomma donghae sudah berdiri melihatku. Akupun berdiri dan membungkuk tanda hormat.

“annyeong haseyo.”kataku sambil membungkuk.
“ne annyeong.”sapa mereka kompak.
“pergilah. Kau tidak perlu menunggu donghae seperti ini. dan aku mohon, jangan pernah ajak donghae pergi lagi sampai matahari terbit. Hal itu benar-benar membahayakannya.”kata eomma donghae.
“tapi kenapa? Ada apa dengan donghae?”
“kau tidak perlu tahu, nak. Sekarang, kau pulang saja.”kata appa donghae
“tapiii…..”
Belum selesai aku berbicara, mereka berdua sudah meninggalkanku dan masuk kerumahnya. Mereka meninggalkanku dan membuat aku bertanya Tanya. Ada apa ini? apa yang terjadi? Kenapa mereka menyisakan banyak Tanya di kepalaku?

************

Aku berlari, bersemangat menuju halte. Aku berharap, yeoja cantik itu menampakkan dirinya. Saat aku tiba di halte, aku melihat  jendela itu, dan tirainya tidak terbuka. Masih sama seperti kemaren. Tertutup rapat dengan tirai berwarna kuningnya. Aku ingin melihatnya. Aku merindukannya……

Hari demi haripun berlalu. Aku selalu menunggu donghae di depan rumahnya. Dari pulang sekolah sampai malam. Aku berkeliling di depan rumahnya, bersepeda, berputar putar di depan rumahnya. Hanya untuk menunggu dia, agar keluar dan menjelaskan apa yang terjadi. Ia tidak tahu, betapa aku sangat merindukannya. Aku ingin melihatnya, tapi sepertinya ia sangat membenciku karena kejadian waktu ini…

Eunhyuk POV END

*****************

Donghae POV

Aku tidak bisa tidur nyenyak beberapa hari ini. karena aku tidak melihat dia. Aku tidak pernah melihat wajahnya lagi semenjak kejadian itu. dan hal itu membuatku gelisah dan linglung. Aku harus melihatnya. Aku sangat merindukannya, sudah cukup aku menyiksa diriku karena aku menahan rinduku. Cukup fisikku saja yang terluka, aku tidak ingin hatiku terluka karena merindukannya.

“eomma…”aku memanggil eomma sambil turun dari tangga. Eomma menoleh lalu berdiri.
“ne chagi. Kenapa? Sakit lukanya?”Tanya eomma sambil melihat luka-luka merah di tanganku. Aku menggeleng.
“tidak eomma. Aku merindukannya.”kataku lalu meneteskan air mata.
“ia selalu menunggumu didepan rumah, chagi. Sampai malam.”
“aku ingin menemuinya, eomma. Aku merindukannya.”kataku sambil menangis dengan deras.
“baiklah. Tak apa kau menemuinya dengan luka-luka begini?”Tanya eomma.
“tidak apa-apa eomma. Aku akan menceritakan padanya tentang penyakitku ini.”kataku berusaha tersenyum sebisaku. Eomma mengangguk. Lalu eomma berjalan keluar. Hendak menemui eunhyuk. aku menghapus airmataku dan tersenyum. Rasa rinduku akan terobati sekarang.

Beberapa menit kemudian, aku melihat sosok yang aku rindukan. Aku membelalakkan mataku, karena aku tidak menyangka akan melihatnya lagi. Ia terlihat senang karena sudah melihatku. Dan ia berjalan mendekatiku. Aku menebarkan senyum terindahku.

“hae-ah…”katanya saat berada didepanku.
“ne hyukkie.”kataku sambil tersenyum
“gwenchanayo?’tanyanya sambil menyentuh kedua jemari tanganku dengan lembut, dan menatapku. Aku hanya mengangguk
“kau mau minum apa?”Tanya eommaku pada eunhyuk. lalu eunhyuk menoleh kearah eomma.
“apa saja ahjumma. Gomawo.”katanya lalu kembali menatapku. Eomma pergi ke dapur, berniat membuatkan sesuatu untuk eunhyuk.
“mengapa kau menghilang? Dan kejadian waktu itu. apa sebenarnya yang terjadi?”
“aku tidak menghilang. Hanya saja, aku malu bertemu kau. Dan kejadian waktu itu…. susah aku menjelaskannya.”kataku mengeluh.
“tolong jelaskan. Sepanjang apapun penjelasanmu, aku akan mendengarkannya.”
Aku tersenyum. Aku menariknya dan membawanya keruang tamu, dan duduk. Karena aku yakin, penjelasanku akan panjang.
“kau siap mendengarnya?”aku meyakinkan eunhyuk.
“aku siap.”katanya dengan menebarkan senyumnya.
“baik. Lihat ini.”kata donghae lalu ia membuka lengan jaketnya, hingga tangan putihnya itu tampak. Dan banyak bercak-bercak merah disana. Dan bentuknya sangat menyeramkan. Aku lihat eunhyuk kaget.
“kenapa ini? kenapa begini?”tanyanya kaget sambil tetap melihat tanganku. Aku menutup lengan jaketku agar ia tidak jijik melihat lukaku.
“itu luka.”
“luka apa?”
“kulitku tidak boleh kena sinar matahari, hyukk. Jika kulitku terkena sinar matahari , maka tubuhku akan dipenuhi luka-luka seperti tadi.”
“jadi, bagian mana saja yang luka?”tanyanya.
“tangan, kaki, dan punggungku saja. untung wajahku tidak. Kalau wajahku kena luka, aku benar-benar tidak akan berani bertemu kau.”
“ini silakan diminum nak.”kata eomma sambil menyuguhkan teh hangat dan kue kering.
“gomawo ahjumma.”kata eunhyuk. lalu eomma pergi meninggalkan kami berdua.
“aku minta maaf. Seandainya saja aku tidak mengajakmu ke pantai, hal ini tidak akan pernah terjadi. Mianhe donghae-ah. aku yang salah.”
“bukan salahmu. Aku saja yang ceroboh. Kenapa bisa tertidur di pangkuanmu. Mungkin aku terlalu nyaman. Sampai tidak ingat waktu. Dan rasanya tidak ingin lepas dari dekapanmu.”kataku dan memberikan senyum genitku.
“jinjja? Apakah kata-katamu itu benar, donghae-ah?” tanyanya. Dan aku hanya mengangguk. Ia tersenyum senang dan sedikit malu.
“aku tidak apa-apa. Aku baik-baik saja kok.”kataku meyakinkan.”aku sudah melihatmu saja, aku senang. Rasa rinduku terobati.”
“jadi kau merindukanku? Kenapa baru sekarang kau mau menemuiku? Kau tidak tahu, belakangan ini aku selalu menunggumu didepan rumah. Aku menunggu kamu keluar rumah. Tapi kau tak keluar-keluar. Dan untung saja, hari ini tiba. Dan aku bisa melihatmu lagi. Aku benar-benar merindukanmu.”
“aku harus mengumpulkan keberanian untuk menemuimu. Aku tidak ingin menemuimu dengan keadaan luka-luka seperti ini. tapi aku sudah tidak tahan ingin bertemu. Jadi mianhe kalau kau menemuiku sekarang dalam keadaan aku sedang terluka. Luka ini sangat lama hilangnya, hyuk.”
“aku tidak apa kok. Kalau kau dalam keadaan terluka. Asalkan aku bisa melihatmu baik-baik saja. aku bisa berada disampingmu, aku sudah sangat senang.”
“hyukkie, gomawoo.”kataku lalu meneteskan air mata.
“ne hae. Sudahlah, kau tidak usah menangis lagi. Cepat sembuh yaaaaa.”katanya sambil menghapus air mata dipipiku. Lalu ia sentuh pipiku dengan lembut. Aku tersenyum.
“eunhyuk-ah. aku mencintaimu.”aku memberanikan diri untuk mengatakannya,
“apa?”ia sedikit berteriak karena kaget.
“apa aku harus mengulangnya?”

Ia terdiam. Menatapku dengan tatapan heran. Kenapa ia menatapku seperti itu? apa ia tidak memiliki perasaan yang sama ? apa mungkin ia tidak mencintaiku?

“nado donghae-ah. aku juga sangat mencintaimu.”ia pun mengatakan hal yang sama. Aku tersenyum sambil menatap matanya. Iapun ikut tersenyum lalu kami berpelukan.
“aku senang, akhirnya kau mengungkapkannya. Tapi kau tidak tahu kan, kalau aku yang lebih dulu mengungkapkannya  padamu.”katanya setelah melepas pelukan kami.
“ah kapan? Kau tidak pernah mengatakannya.”
“jelas saja kau tidak tahu. Aku mengungkapkannya saat kau sudah tidur, waktu di pantai. Aku ngoceh sendiri, mencurahkan isi hatiku, tapi kau malah tertidur.”
“ahhhh jadi waktu itu kau sudah menyukaiku yaaaaaa?”aku menggodanya.
“aaangg .. enng… tidak juga sih..”
“ah kau jangan munafik.”kataku menyenggol bahunya.
“lalu kau, sejak kapan menyukaiku?”tanyanya balik.
“hmmm sejak kapan yaaa? Aku lupa. Yang jelas, aku menyukaimu sudah sangat lama. Hanya saja kau tidak pernah melihatku ke jendela dari dulu. Kau tidak tahu ya, kalau aku selalu melihatmu sejak dulu dari jendela. Hahahaa.”
“ah jinjja? Kau curang yaaaaa. Kau sudah menyukaiku dari dulu. Apa kau tidak sakit ? karena menahan perasaan itu sendirian?”
“tidak. Aku senang senang aja kok. Hehe.”
“ah yang benar ? hahaha ternyata kau suka mengintipku yaa. Ahaha.”katanya sambil menggelitikku.
“ahhaa .. ahaha tidak kok. Tidak.. aww geli ..”aku menghindar dari tangannya yang sedang mencari sisi sensitiveku untuk di gelitik.
Dan kamipun bercanda tawa.

**************************

Haripun mulai gelap. Dan jam sudah hampir pukul 9 malam. Eunhyuk masih menemaniku dirumah. Kami sudah makan malam sebelumnya bersama eomma, appa, dan eunhyuk. Kami berbicara sambil tertawa bersama. Sungguh moment yang indah. Berkumpul bersama semua orang yang aku sayangi. Aku ingin seperti ini selalu.

“appa, eomma, aku jalan-jalan dulu ya.”kataku pada eomma dan appa sambil bangun dari dudukku.
“ah ne hati-hati ya chagi.”kata eomma.
“ne ahjumma, tenang saja. aku akan menjaganya.”kata eunhyuk sambil ikut berdiri.
“ya hyukkie, tapi kau jangan antar donghae pulang saat matahari terbit.”kata appa.
“ne tidak akan.”
“baik. Kami berangkat. Annyeong.”kataku lalu menarik tangan eunhyuk dan keluar dari rumah. Kami berangkat ke taman kota. Karena aku ingin menunjukkan bakat danceku pada eunhyuk. aku yakin, ia akan terkagum-kagum
Di taman.
“hey, aku ingin menunjukkanmu sesuatu.”kataku sambil menatap mata eunhyuk genit.
“oh ya ? apa ?”Tanya nya bersemangat.

Akupun berjalan ke lantai yang disiapkan untuk pertunjukan sukarela. Aku hidupkan music dari handphoneku dengan volume yang sangat keras. Lalu lagu RnB diputar, dan aku mulai menggerakkan badanku. Mulai dari kepala, badan, tangan, dan kaki. Aku sungguh lincah saat itu. aku keluarkan semua energiku, agar aku tampil hebat di depan orang yang aku cintai. Aku ingin membuatnya terkagum-kagum melihatku. Sesekali aku memberikan senyum dan tatapan genit padanya. Aku lihat ia menganga, tidak menutup mulutnya. Mungkin aku terlalu keren ya? Haha.

Setelah beberapa menit aku ngedance, tepuk tanganpun menghampiriku. Banyak yang menyaksikan pertunjukanku tadi. Dan eunhykpun ikut bertepuk tangan lalu memelukku di depan orang banyak. Akupun membalas pelukannya.

“hebat ! kau hebat sekali hae-ah.”katanya sambil memelukku.
“hahaaa, jinjja? Gomawo hyukkie.” Kataku sambil melepas pelukanku dan aku membungkuk pada setiap orang yang menepuk tangannya untukku.
“gomawo semuanya. Gomawo .”kataku sambil tetap membungkuk.
“hae, tunggu ya aku beli minum dulu.”kata eunhyuk kemudian ia lari entah kemana. Akupun duduk dan menarik napas dalam-dalam karena lelah. Dan beberapa menit kemudia, eunhyuk datang membawa satu botol minuman. Dan aku pun meneguknya dan sampai hampir habis.
“ah gomawo hyukkie.”aku tersenyum padanya.
“ne hae.”ia membalas senyumanku dan kini kami saling tatap-tatapan. Aku tatap matanya yang sipit dan indah itu. matanya menggambarkan perasaannya. Ia benar-benar sangat mencintaiku. Aku bisa lihat dari tatapan matanya. Jantung berdebar sangat kencang. Aku benar-benar menyukai pria ini.

“aku mencintaimu, hae~”katanya sambil menyentuh pipiku. Akupun ikut menyentuh pipinya.
“ne hyukkie. Nado. Aku juga sangat mencintaimu. Dan bahkan, rasa ku ini melebihi rasamu.”
“tidak. Aku lebih mencintaimu, rasa cintamu padaku tidak sebesar rasa cintaku padamu.”
“hahaaa tidak tidak, hyukkie. Kau tahu kan aku mencintaimu sejak lama. Jadi aku yang lebih mencintaimu.”kataku kesal.
“tidak, pokoknya aku yang lebih  mencintaimu.”katanya lalu tiba-tiba saja ia menggendongku ala bridal style dan membawaku berputar-putar sampai aku pusing. Tapi aku senang.
“turunkan aku, hyukkie. Cukup. Aku pusing. Hahaa.”kataku sambil sedikit berontak.
“hahaha bilang dulu, kalau aku lebih mencintaimu ketimbang kau mencintaiku.”
“ ahhaa iya iya hyukkie. “
Lalu iapun menurunkanku. Mungkin dia juga sudah lelah berputar bersamaku.
“hyukkie, gomawo ya aku sudah memberikan cintamu untukku.”kataku .
“ne . aku juga berterimakasih . karena kau bersedia mencintaiku. Aku sangat bersyukur bisa bertemu denganmu.”
“rasa syukurmu tidak akan seperti rasa syukurku. Kau tidak tahu sudah berapa lama aku memujamu. Dan kenapa ya keajaiban ini datang? Aku sungguh berterimakasih kepada tuhan.”
“mungkin kita jodoh.”katanya genit.
“hahaha semogaaa saja….”kataku terpaksa.
Hening….
“hmmm hae. Kita ke pantai yuk?”ajaknya.
“ayuk. Kayaknya bakal seru di pantai.” Kataku lalu menarik tangan eunhyuk menuju ke pantai.

*************************

Kami tiba di pantai lalu duduk diatas pasir putih. Menatap ombak yang besar ditemani dengan angin yang sangat dingin, yang membuat rambut kami terbelah menjadi dua dan berantakan. Kepalaku bersandar pada bahu eunhyuk,dan eunhyuk menyandarkan kepalanya di atas kepalaku.

“eunhyuk-ah.”
“hmmm.”
“saranghaeyo..”kataku.
“hehe nado chagi. Aku juga sangat mencintaimu. Kau harus cepat sembuh dari penyakitmu ya chagi. Aku ingin mengajakmu melihat matahari terbenam dan terbit sekali-sekali.”
“hahaa kapan yaa aku bisa sembuh? Haha tapi tunggu saja ya.”kataku sedikit tertawa.
“ah kau saja yang malas minum obat. Makanya tidak sembuh-sembuh.”
“bagaimana tidak malas? Aku selalu meminum obat itu sampai bosan dengan rasanya yang pahit itu.”
“ya kalau aku sebagai obatmu, kau mau kan?’katanya sambil menatap mataku. Aku pun mengangkat wajahku dan menatap matanya. Kepalanya tiba-tiba mendekat dengan wajahku. Aku rasakan napasnya di hidungku. Sepertinya ia akan menciumku. Dan saat wajah dan bibirnya sudah benar-benar dekat, spontan aku menutup mataku. Dan benar, ia menciumku. Bibir kami pun bersentuhan. Saling memberi kehangatan melalui mulut. Ia menjilati dan menghisap bibir dan lidahku. Tangannya mulai memelukku, dan akupun melingkarkan lenganku di pinggangnya. Aku membalas ciumannya dan ikut bermain-main. Aku rasakan debaran jantungnya saat menciumku. Aku rasakan perasaan cintanya terhadapku. Ternyata ia benar-benar mencintaiku. Apa yang akan terjadi ketika aku akan pergi meninggalkannya suatu saat nanti?

“jangan tinggalkan aku.”katanya setelah ia selesai menciumku.
“iya hyukkie, aku tidak akan meninggalkanmu.”
“janji?”
“iya.”
Kamipun berpelukan sangat erat sambil melihat gulungan ombak.
“aku sangaaaat mencintaimu, hae…”katanya sambil membelai rambutku..

**************************

Eunhyuk POV


Pulang sekolah, aku ingin menemui yeoja chinguku yang cantik dan baik hati itu. aku mangayuh sepedaku menuju ke rumah donghae lalu memencet bel rumahnya. Setelah aku pencet-pencet belnya berulang kali, tak ada jawaban dari dalam. Tak ada yang membuka pintu dan tak ada sahutan apapun. Aku pencet lagi belnya, hasilnya sama, nihil. Aku bingung. lalu aku berjalan kedepan, aku lihat dari balik jendela, jendelanya tertutup tirai. Sama seperti hari-hari kemaren. Aku linglung. Lalu aku mengayuh sepedaku entah kemana. Setelah itu, aku kembali lagi dan memencet bel rumah donghae. Sama, hasilnya nihil. Pada kemana mereka? Kenapa tidak ada yang membuka pintu? Apa mereka pergi? Tapi kenapa belum kembali? ini sudah hampir malam?

Sudah dua hari aku begini. Mengunjungi rumah donghae, memencet bel rumahnya, tapi tak ada sahutan. Aku seperti orang yang ditendang dari rumah oleh orang tua, dan saat ingin masuk, tidak dibukakan pintu. Ada apa ini? apa yang terjadi? Terakhir aku bertemu donghae, ia tidak seperti ini. kami bermesraan saat itu. tapi kenapa kini ia menghilang ? ada apa ini?

Dan mungkin tuhan tidak tega melihatku seperti ini. tiba-tiba, eomma donghae membuka pintunya setelah aku memencet bel rumahnya. Aku lihat wajahnya sangat…… ya sedih. Tatapan matanya tergambar bahwa ia sedang banyak masalah.
“annyeong ahjumma. Bisa bertemu donghae?"
“masuklah. Aku ingin membicarakan sesuatu yang penting.”

***********************

Aku keluar dari rumah donghae dengan wajah yang tak bisa di gambarkan. Mata merah, pipi basah karena air mata yang keluar sangat deras. Aku menangis saat berbicara dengan appa dan eomma donghae. Kenapa ? kenapa ini harus terjadi? Ini mustahil. Mustahil !

Esok pagi.

Aku sudah bersiap di depan rumah donghae. Aku menunggu donghae, eomma dan appanya keluar membawa dfonghae. Aku tidak bisa menerima kenyataan ini. aku menahan tangisku yang akan keluar. Dan beberapa saat kemudian, donghae, eomma dan appanya keluar.
“donghae…”kataku setelah melihat doghae keluar dari rumahnya menggunakan kursi roda, baju pelindung yang sangat besar, seperti baju astronot. Baju itu berfungsi agar tidak tertembus dari sinar matahari dan donghae bisa bermain-main diluar saat siang hari.
Aku lihat donghae tersenyum dibalik topi helmnya yang sangat besar, kalian tahu kan topi helm yang diapaki oleh astronot dan pakaiannya? Seperti itulah pakaian donghae saat ini.
Donghae didorong oleh eommanya dan menuju ke arahku. Aku pun jongkik dan melihat donghae.
“kau ingin ke planet mana menggunakan pakaian seperti ini?”aku mengajaknya bercanda. Dan ia hanya tertawa, tak bicara satu katapun.
Lalu kami berangkat ke pantai.

*****************

Kalian pasti bertanya Tanya, kenapa kami ke pantai? Ya, ini pinta donghae. Ia ingin melihat matahari terbit bersama orang yang ia sayangi. Makanya ia menggunakan pakaian astronot. Kenapa ia menggunakan kursi roda? Ya, karena seluruh badannya sudah lumpuh akibat penyakit yang di deritanya. Semenjak aku mengajaknya kepantai, penyakitnya tambah parah dan menyebar ke sel-sel tubuh dan tak bisa disembuhkan. Karena saat itu, matahari benar-benar menyerang tubuhnya yang sangat sensitive. Aku benar-benar menyesal. Ini salahku…….

Kami tiba dipantai. Dan sebentar lagi, matahari akan terbit dan sebentar lagi, saat itu akan tiba. Ini pinta donghae. Appa dan eommanya terpaksa menerima keputusan donghae yang sudah sangat bulat. Akupun tak bisa berkata apa-apa. Aku hanya menuruti keinginannya walaupun sakit.

“hae……… kau harus tahu, bahwa aku sangat mencintaimu. Kau harus tahu itu. aku tidak main-main. Aku serius.”kataku tepat di depan wajahnya. Ia hanya tersenyum. Ia tak mau bicara. Aku tidak bisa memaksanya.
“hae, eomma sangat menyayangimu. Eomma tidak punya siapa-siapa lagi selain hae. Eomma akan bahagia disini. Hae  baik-baik ya. Eomma akan merindukan hae.”kata eommanya.
“hae…. Appa minta maaf kalau appa punya salah yang banyak sama hae. Appa suka marah dan memaksa hae minum obat. Tapi itu demi kebaikan hae, demi kesembuhan hae. Appa benar-benar menyayangi hae. Semoga ini yang terbaik buat hae. Appa bisa rasa yang hae rasa.”kini appanya yang berbicara. Sungguh, aku tidak kuat melihat moment ini. sungguh menyakitkanku.


Kami berdiri mengelilingi hae yang sedang duduk, menatap matahari yang akan terbit sebentar lagi. Sesekali aku melirik wajah hae dibalik kaca helm nya. Terukir senyuman indahnya disana. Sepertinya ia sangat bahagia, dan tidak akan menyesali keputusannya.

Dan saat itupun tiba. Matahari muncul sedikit dan panas mulai merasuki tubuh donghae. Aku, appa, dan eomma donghae memegang tangan dan lengan donghae sambil tetap menatap kearah matahari yang akan terbit. Aku menutup mataku. Aku tak kuat melihat ini.

Dan mataharipun muncul sempurna tepat didepan donghae. Matahari memncarkan sinar dan panasnya ketubuh donghae. Aku melirik wajah donghae, aku melihat ia memejamkan matanya. Pejaman mata yang sedang menahan perih dan sakit. aku tahu, ia sedang menahan sakit dan perih. Sepertinya luka-lukanya sedang bermunculan ditubuhnya. Aku tak kuat, lalu aku memeluk donghae. Aku tutupi tubuhnya dari matahari.

“hae, jangan begini hae. Jangan ! aku tak sanggup kehilanganmu. Aku tak sanggup. Jangan lakukan ini, haee.”kataku sambil menangis dan memeluknya.
“aku mohon hae. Jangan lakukan ini.”

Tapi terlambat. Aku benar-benar terlambat melindungi tubuhnya dari panasnya sinar matahari. Aku lihat wajahnya benar-benar dipenuhi oleh bercak merah akibat sinar matahari. Dan ia memejamkan matanya dengan senyum dibibirnya. Aku mengguncang tubuhnya dan memanggil-manggil namanya. Tapi tak ada respon. Ia tak membuka matanya ataupun menggerakkan badannya. Ia benar-benar sudaaahhh…….

“DONGHAEEEEEEEEEEEE !”aku berteriak karena aku tak sanggup kehilangan dia. Aku belum sanggup, aku benar-benar tidak sanggup.
Aku berjongkok tepat di depan donghae. Badannya masih duduk manis di atas kursi roda.
“hae, saranghaeyoooo. Meskipun kau tidak disini lagi, aku akan tetap mencintaimu.”kataku lalu aku memeluk tubuh donghae yang sudah tidak bernyawa lagi. Dan diikuti oleh appa dan eomma donghae, yang ikut memeluk tubuh donghae.
“saranghae.”

Satu pintaku padamu, donghae….
Aku mohon…
Jika kau terlahir kembali….
Jadilah milikku…
Hiduplah bersamaku….
Tak kan kubiarkan kau menderita seperti ini….
Aku akan membahagiakanmu sampai tua nanti….
Saranghaeyoo…

THE END.
Waduh jelek yah endingnya? Mianhe soalnya pusing buat endingnya kayak gimana. Huaaaa siap-siap terima kritik dari readers. Hahaha oke silakan di RCL yaaa wajib loh. Gomawooo ^^